ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aksi protes yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (26/9/2019) lalu, menyebabkan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari merenggang nyawa. Selain jatuhnya korban, beberapa fasilitas umum di Kendari juga turut rusak akibat peritiwa itu.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir mengungkapkan turut prihatin atas aksi penyampaian aspirasi yang berujung bentrok tersebut. Ia juga menyampaikan duka mendalam atas kejadian yang menyebabkan tewasnya dua mahasiswa UHO itu.
“Kami mendoakan kedua almarhum yang menjadi korban dalam aksi pada Kamis kemarin mendapatkan tempat yang layak disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujar Sulkarnain ditemui di kediamannya, Sabtu (28/9/2019)
Sedangkan terkait fasilitas umum yang juga rusak akibat aksi tersebut, ia menyebutkan saat ini sedang dalam tahap pendataan. Misalnya lampu laulintas yang rusak akibat aksi ini, yang terhitung masih baru.
(Baca Juga : Lampu Merah Pasar Baru Dirusak, BPTD Sultra: Itu Dibuat Pake Uang Rakyat)
“Traffic Light (lampu lalulintas) yang rusak itu juga bukan dana sedikit. Sedang kita coba ajukan kementerian karena ini kan sebagian bantuan dari kementerian pusat. Mudah-mudahan ada solusi untuk kemudian mengatasi ini,” ujarnya.
Pihaknya tidak bisa berjanji dalam waktu dekat fasilitas umum bisa langsung dibenahi. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dulu, selagi pihaknya mengupatyakan perbaikan secepatnya. “Saya sudah liat sendiri juga kerusakannya. Sedih juga melihatnya,” kata dia.
Orang nomor satu di Kota Kendari itu mengaku mempersilahkan apabila masyarakat ingin menyampaikan aspirasinya dengan intelek dan argumentasi. Tetapi ia mengahrapkan maasyrakat bisa menghindari tindakan-tindakan anarkis yang dapat merugikan orang lain.
(Baca Juga : Demo Mahasiswa di Kendari, Kantor DPRD Sultra Dibakar)
“Saya tau tentu tidak ada yang bermaksud demikian, tetapi dalam suasana psikologi massa ya seperti itu. Saya juga mengimbau jangan sampai ada memancing dan memprovokasi,” ujarnya.
Ia berharap, semua pihak bisa bersama-sama menyejukan suasana. Kata dia, pemerintah daerah hanya menerima aspirasi untuk diteruskan kepada pemerintah pusat. Untuk itu, sampaikanlah aspirasi dengan lebih santun, dan terus menjaga daerah agar tetap kondusif agar masyarakat tetap bisa beraktifitas dengan baik.
Untuk diketahui, aksi 26 September lalu menyebabkan dua mahasiswa UHO, yakni Muhammad Yusuf Kardawi dan Randi harus meninggal dunia. Selain itu, beberapa fasilitas umum, salah satunya lampu lalulintas di perempatan pasar baru juga jadi sasaran amuk massa.(B)