ZONASULTRA.COM, BURANGA – Sensus Penduduk (SP) tahun 2020 mendatang tidak lagi hanya dilakukan melalui wawancara door to door atau dari rumah ke rumah. Namun, juga bisa dilakukan dengan cara online.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Satatistik (BPS) Kabupaten Buton Utara (Butur) Burhanuddin, saat pelaksanaan ramah tamah Hari Statistik Nasional (HSN) 2019 di Kantor BPS setempat, Senin (30/9/2019).
Burhanuddin menuturkan, pelaksanaan SP 2020 berbeda dengan metode SP sebelumnya. Pada SP 2020, diawali dengan koordinasi dengan Ditjen Dukcapil untuk mendapatkan data dasar.
Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan SP mandiri dengan mengikuti sensus online. Rencana pelaksanaannya dilakukan lebih awal, yaitu pada bulan februari. Rumah tangga ataupun mandiri, akan lebih mudah mengikuti sensus, sesuai dengan waktu luangnya dalam sebulan penuh.
“Dengan demikian, responden dapat menyesuaikan waktu sensus sesuai kesibukannya,” tutur Burhanuddin.
(Baca Juga : Momen Hari Statistik, BPS Butur Akui Masih Banyak Kekurangan)
Tidak semua penduduk dapat mengikuti sensus online. Hal ini dikarenakan, tidak semua daerah memiliki jangkauan jaringan internet dan tidak semua penduduk memiliki android atau perlengkapan IT lainnya. Untuk itu, rumah tangga yang tidak melakukan sensus online, akan didata door to door pada bulan Juli dengan cara wawancara.
Bupati Butur, Abu Hasan sangat mendukung inovasi dari BPS untuk memudahkan sekaligus meningkatkan kualitas SP 2020 dengan adanya sensus online. Ia meminta, masyarakat Butur berpartisipasi aktif untuk mensukseskan sensus tersebut.
Melalui SP ini lanjut dia, akan diketahui beberapa karakteristik penduduk serta jumlah khususnya di Butur. Data tersebut akan sangat mendukung pemerintah daerah dalam rangka membuat analisa perencanaan untuk pembangunan ke depan.
“Kita tidak bisa membuat perencanaan yang bagus tanpa data-data statistik. Tidak ada perencanaan yang baik tanpa data. Dan data yang baik adalah data statistik, karena data statistik sudah digambarkan dengan begitu rapi, sudah dianalisa, sudah ditabulasi dengan berbagai metode-metode ilmiah,” kata Abu Hasan. (B)