Kendari Catat Inflasi Tertinggi di September 2019

ilustrasi inflasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,47 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,55 pada September 2019. Jumlah ini menyebabkan Kota Kendari menjadi Kota dengan inflasi tertinggi dibanding kota di pulau Sulawesi lainnya.

IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.

Kepala BPS Provinsi Sultra, Moh Edy Mahmud mengungkapkan, Inflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,88 persen; kelompok sandang 0,71 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,68 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,60 persen; kelompok kesehatan 0,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,16 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2019 antara lain sawi hijau, ketimun, bayam, kangkung, biaya jaringan saluran tv, cabai merah, blus wanita, baju tidur wanita, angkutan udara, dan cabai rawit,” ujar Edy dalam konferensi pers di kantor BPS Sultra, Selasa (10/1/2019).

(Baca Juga : Nilai Ekspor dan Impor Sultra Oktober 2018 Alami Kenaikan)

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain tomat sayur, daun kacang panjang muda, jagung manis, kacang panjang, teri, bawang merah, tomat buah, kerupuk ikan, daging ayam kampung, dan bawang putih.

Ia melanjutkan, kelompok komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada September 2019 yaitu kelompok bahan makanan 0,23 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,12 persen; kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing 0,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,004 persen.

“Untuk makanan, kelompok yang tercatat inflasi adalah sayur-sayuran 5,38 persen dan ikan segar 1,08 persen,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada September 2019 dari sebelas kota IHK di Pulau Sulawesi, tiga kota tercatat inflasi dan delapan kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kendari dan inflasi terendah tercatat di Watampone dan Palopo (Provinsi Sulawesi Selatan) sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 134,97 dan 136,36. (b)

 


Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini