Lindungi Hasil Tangkapan Nelayan, DKP Konut Bentuk Tim Pengawas

Lindungi Hasil Tangkapan Nelayan, DKP Konut Bentuk Tim Pengawas
PENINJAUAN - Tim DKP Konut dipimpin langsung Kadis DKP Konut Deddi Riyanto Hamid saat turun meninjau aktivitas para nelayan serta melihat bantuan alat tangkap dan kapal yang disalurkan. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk tim kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) untuk melindungi hasil tangkapan nelayan di daerah itu. Tim ini dibentuk di tiap-tiap desa.

Kepala DKP Konut, Deddi Riyanto Hamid mengatakan, pokmaswas yang dibentuk melibatkan langsung masyarakat desa sekitar 10 hingga 20 orang. Tim tersebut berperan sebagai ujung tombak pengawasan untuk melaporkan segala pelanggaran hukum di wilayah perairan Konut seperti penggunaan bom ikan dan alat tak ramah lingkungan lainnya.

“Menggunakan bius, strom ikan, bom ikan, dan lainnya. Inilah yang kita maksimalkan untuk melindungi hasil tangkapan nelayan kita agar keberlangsungan hidup mereka terjaga dan baik. Jadi, selain tim DKP Konut, kita juga bentuk pokmaswas,” ujar mantan Kabag Ekonomi Konut ini di ruang kerjanya, Senin (1/10/2019).

Sasaran utama pokmaswas yaitu di area perairan sungai. Dikatakan Deddi, sejak Undang-Undang (UU) Nomor 23 tahun 2014 tentang Nelayan dikeluarkan, segala kewenangan pengawasan di perairan laut diambil alih oleh DKP provinsi. Namun untuk pembinaan dan pendampingan nelayan, baik yang berada di sungai dan luat masih tanggung jawab DKP Konut.

(Baca Juga : Tingkatkan Perekonomian, DKP Konut Latih Warga Olah Hasil Laut)

“Kami terus koordinasi ke DKP provinsi bersama pihak TNI Angkatan Laut jika ada pelanggaran di laut dan mengancam keberlangsungan hidup nelayan, kami langsung laporkan. Untuk di sungai kemi intens monitoring di bagian Kecamatan Andowia, Asera, Oheo, Wiwirano dan Landawe,” ungkapnya.

Kabid Tangkap DKP Konut, Asriyanto menambahkan, memaksimalkan kegiatan di lapangan pihaknya membekali masing-masing ketua pokmaswas ponsel android. Tujuannya, selain untuk mendokumentasi kejadian, juga agar informasi cepat diperoleh dan langsung ditindaki sesuai aturan yang berlaku.

(Baca Juga : Lindungi Nelayan Lokal, DKP Konut dan Rare Jalankan Program PAAP)

“Salah satu contoh di Desa Bendewuta Kecamatan Oheo, kita ada pokmaswas di sana, laporan yang sering kami terima adalah adanya penangkapan ikan menggunakan strom dari genset, ini langsung kami tindaki. Memang beberapa desa seperti, Desa Bensewuta, Landiwo, Kuratao menjadi target penangkapan ikan baik warga lokal maupun dari luar. Olehnya itu kami perketat,” terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya terus memberikan pembekalan dan penguatan terhadap tim pokmaswas agar lebih intens dalam bekerja. Selain itu, DKP Konut juga membentuk penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang bertugas menangani laporan yang masuk dan langsung diproses. (b)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini