ZONASULTRA.COM,BAUBAU– Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan ziarah ke makam para Sultan Buton, pada Kamis (17/10/2019).
Tradisi yang disebut dengan istilah Santiago ini dilakukan guna mengingat kembali perjuangan para petinggi Kesultanan Buton. Utamanya perjuangan dalam memakmurkan rakyat dan membenaskan diri dari kekangan kolonialisme Belanda. Santiago biasa dilaksanakan pada 2 Syawal. Prosesinya setelah salat isya hingga menjelang salat subuh.
Pemkot Baubau saat ini juga melaksanakan tradisi itu tiap memperingati hari jadinya. Kali ini dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-18 sebagai daerah otonomi baru. Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan hal ini dilakukan guna merefleksi diri.
“Kita ingin merekam kembali semangat para pejuang-pejuang kita itu, yang sudah membangun peradaban di daerah ini. Kita ambil, agar kita jadikan bahan bakar kita membangun negeri ini,” ujar dia, saat ditemui Zonasultra.com usai ziarah.
(Baca Juga : Beri Makan Kepada Laut, Tradisi Warga Puma Baubau Mensyukuri Nikmat)
Ziarah kubur itu sendiri dilakukan pada kuburan Sultan Murhum, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, Sultan Dayanu Iksanuddin, Sultan Adilil Rahim, Sultan Syamsuddin, Sultan Mulharuddin Abd Rasyid, dan Sultan Malik Sirulah. Monianse sendiri berziarah bersama Ketua DPRD H Zahari, didampingi para perangkat adat.
“Mereka semua merupakan pimpinan keraton Buton di masanya. Bagaimana mereka berjuang, itu yang harus kita contoh. Kita juga harus bercermin, apakah kita sudah meneruskan perjuangan mereka,” ucap Monianse. (B)
Penulis : M6
Editor: Muhamad Taslim Dalma