ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Kementerian Perhubungan menggelontorkan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk pembangunan fasilitas penunjang Pelabuhan Pangulubelo di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Syahbandar) Wanci, Arman Saleh mengatakan, anggaran itu digunakan untuk membangun terminal penumpang, penguatan landasan peti kemas, dan gedung workshop.
Baca Juga : Pemprov Sultra Target 30 Ribu Wisatawan Kunjungi Wakatobi
“Saat ini tengah dalam proses pengerjaan, ditargetkan mulai beroperasi awal Januari 2020. Kalau untuk gedung terminal anggarannya kemarin Rp10 miliar, ditambah dengan gedung workshop Rp6 miliar. Operasionalnya itu tahun depan,” terang Arman ditemui di Kecamatan Wangsel, Rabu (23/10/2019).
Kata Arman, terminal penumpang didesain dua lantai dengan simulasi kapasitas 1.000 orang. Sementara untuk gedung workshop digunakan untuk mendukung kegiatan tol laut.
“Itu diperkirakan mampu menampung sebanyak 800 peti kemas (kontainer). Di situ ada peralatan, termasuk alat bongkar muat, supaya bisa lebih efisien menunjang kegiatan tol laut. Ditambahkan dengan lapangan penumpukan. Saya minta kemarin karena proyeksi kita di pembongkaran peti kemas cukup tinggi. Kapasitasnya 800 peti, itu sudah sampai lima susun peti ke atas,” ujarnya.
Lebih lanjut Arman menjelaskan, untuk fasilitas penunjang gedung terminal sementara masih akan menggunakan standar minimal pelayanan. Seperti red ray (infra merah), metal detector (pendeteksi logam). Pelabuhan dermaga itu lini satu, lini dua ada di gudang, lini tiganya ada di penumpukan.
“Ketika nanti sudah masuk diruang tunggu, itu sudah harus steril dari pengunjung, dalam hal ini penjemput dan pengantar. Kami juga saat ini sedang merencanakan pembangunan gangway, khusus penumpang sekaligus pelebaran dermaga Pangulubelo yang awalnya 8 meter menjadi 10 meter,” terangnya.
Baca Juga : GOR Skala Internasional di Wakatobi Diperkirakan Tuntas Tahun Ini
Sehingga ada konektivitas dari terminal penumpang langsung ke kapal menggunakan gangway yang melindungi penumpang dari cuaca.
Pihaknya juga meminta dukungan dari pemerintah daerah (pemda) setempat agar ke depan nanti di dalam kawasan pelabuhan Pangulubelo itu dibagi dalam tiga zona berbeda, yakni zona penumpang, zona cargo dan zona peti kemas.
“Sehingga tidak akan ada ketergantungan kapal penumpang, ketika ada aktivitas keluar masuk cargo atau peti kemas,” tandasnya. (b)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor : Jumriati