ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari memprediksi beban puncak listrik saat pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kota Kendari naik hingga 147 MW.
Manajer PT PLN UP3 Kendari, Arief Budy Kurniawan menjelaskan, saat ini kondisi beban puncak sistem listrik di Kendari mencapai 127 MW. Sehingga, saat perayaan HPS kenaikan beban puncak diprediksi 10 hingga 20 MW.
Meski begitu, Arief mengklaim pihaknya siap mensuplai berapapun kebutuhan listrik saat pelakasana kegiatan HPS ke-39 itu. Pasalnya, saat ini sistem kelistrikan Kendari surplus 500 MW.
Baca Juga : Punya Daya 161 MW, PLN Kendari Siap Sukseskan HPS ke 39
Menurut Arief, kenaikan beban puncak dikarenakan kebutuhan listrik dari para pelaku usaha restoran dan hotel hingga UMKM serta layanan jasa lainnya akan naik untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap tamu HPS nanti.
Khusus di lokasi acara pameran tanaman pangan, PLN mengerahkan beberapa unit gardu bergerak, uninterruptible power supply (UPS) atau suplai daya listrik bebas dan satu buah genset 100 KWh. Apabila ditotal daya yang disuplai khusus di kawasan Tugu Religi Sultra mencapai 1,4 MW.
“Ini acara besar skala internasional, kita tidak ingin wajah Kota Kendari tercoreng hanya persoalan listrik dan ini komitmen kita dengan pemerintah daerah,” kata Arief usai acara perayaan Hari Listrik Nasional ke-74 di Taman Kota Kendari, Minggu (27/10/2019).
Pantauan zonasultra di lokasi acara pameran tanaman pangan, terlihat panitia sudah mendirikan tenda sebagai lokasi stand bagi pemerintah kabupaten/kota se-Sultra.
Baca Juga : Jelang HPS, Pemkot Kendari Minta Hotel Tak Naikkan Tarif Terlalu Tinggi
Sementara gardu listrik bergerak milik PLN dipasang di sisi selatan dan utara kawasan Tugu Religi Sultra.
Saat ini seluruh hotel di Kendari dari berbintang hingga kelas melati telah penuh, bahkan sejumlah developer perumahan serta rumah warga ada yang disewakan untuk menyambut tamu HPS. Pelaksanaan hari pangan akan berlangsung mulai 2 hingga 5 November 2019. (b)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati
