ZONASULTRA.COM, KENDARI – Palang Merah Indonesia (PMI) pusat membantu biaya renovasi gedung Rumah Sakit (RS) PMI provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) senilai Rp5 miliar.
Dana tersebut diserahkan oleh Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla saat menyambangi RS PMI Sultra di Jalan Mayjen S Parman, Kelurahan Watuwatu, Kacamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Jumat (15/11/2019).
Pada kesempatan itu, Mantan Wakil Presiden RI ini menjelaskan bahwa selain renovasi bangunan, dana tersebut juga akan digunakan untuk membiayai pengembangan fasilitas untuk menunjang pelayanan medis.
Baca Juga : PMI Butur Butuh Unit Transfusi Darah
Kepala Markas PMI Sultra Sahrun Gaus mengatakan, kedatangan JK secara langsung membuat pihaknya sangat bangga. Katanya, di tengah kesibukannya JK masih berkenan menyempatkan waktu untuk mengunjungi pengurus PMI Sultra dan relawan.
“Yang lebih mengejutkan kami diberi bantuan Rp 5 miliar untuk perbaikan rumah sakit dan peremajaan kendaraan operasional, semua yang rusak dibawa ke bengkelnya Haji Kalla, itu bantuan yang sangat laur biasa,” ujar Sahrun Gaus di rumah sakit PMI Sultra.
Sahrun menambahkan, renovasi rumah sakit yang telah berdiri sejak 1986 itu sesungguhnya menelan anggaran hingga Rp. 10 miliar. 50 persen itu sudah dikucurkan dari pusat, namun sisanya pengurus PMI diarahkan untuk mencari donatur di daerah, baik dari swasta maupun pemerintah daerah.
“Kalau untuk renovasi saya kira cukup memadai, PMI ini ada rumah sakit, unit donor darah dan markas. Dana itu kalau untuk pembangunan baru tidak cukup, Rumah sakit baru anggarannya Rp50 miliar, tapi ini untuk renovasi dan pengembangan rumah sakit dan UGD kami akan optimalkan,” tegasnya.
Baca Juga : PMI Sultra Buka Posko Kesehatan di 3 Titik di Kota Kendari
Sahrun menjelaskan, rumah sakit PMI ini identik dengan persalinan. Banyak masyarakat datang ke rumah sakit ini untuk bersalin dengan harapan apabila ada masalah soal kebutuhan darah, bisa ditransfusi dengan cepat.
Sehingga, pihaknya juga akan mengoptimalkan pelayanan medis khsusunya untuk tindakan bersalin dan akan meningkatkan produksi darah dengan melakukan peremajaan alat dan perbaikan menejemen. Mengingat kebutuhan darah masyarakat sangat tinggi hingga 1.500 setiap bulan.
“1.500 kantong per bulan, kita baru mampu penuhi 1.200. Setelah kami jadi pengurus banyak peremajaan alat tadinya 600 sampai 700, tapi setelah kita benahi menejemennya sekarang sudah bisa memproduksi 1.100 sampai 1.200,” pungkasnya.(b)
Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Abd Saban
