ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Kabut asap bukan hanya menyelimuti wilayah desa Wesalo dan Talodo, Kecamatan Lalolae, namun kini sudah merembes masuk ke wilayah ibukota Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) di Tirawuta. Kabut asap terparah sudah berlangsung selama tiga hari.
Selain menyengat hidung, asap juga sangat perih di mata. Wilayah yang paling merasakan kabut asap adalah Desa Lalingato, Simbune, Poni-poniki, dan Kelurahan Rate-rate.
Di desa Lalingato, selain rumah penduduk setempat, kabut asap juga merembes sampai ke kompleks perkantoran. Jarak pandang akibat ketebalan asap di wilayah ini hanya mencapai 20 meter saja.Sejumlah pegawai yang datang berkantor tampak mengenakan masker demi keamanan.
Baca Juga : Koltim Kembali Diselimuti Asap, Titik Api Susah Ditembus
Salah seorang warga Desa Lalilangato, Reski (35) mengungkapkan, kabut asap yang terjadi selama tiga hari belakangan ini sangat mengganggu dan mengkhawatirkannya. Disamping pandangannya terbatas ketika melintas saat menuju tempat kerja.
“Kalau jalan menuju tempat kerja tidak menghidupkan lampu motor maka bisa menimbulkan kecelakaan. Karena jarak pandang dekat sekali, kurang lebih 20 meter saja. Kalau tidak pakai cahaya lampu, kita tidak tau kalau ada kendaraan di depan,”katanya, Selasa (26/11/2019).
Bukan saja resiko kecelakaan, Reski juga sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan terutama bagi anaknya yang masih duduk di bangku kelas 5 SD.
“Makanya sudah tiga hari ini, saya menyuruh anak saya pakai masker kalau ke sekolah karena asapnya perih, dan berbau serta bisa menyebabkan sesak nafas,”ujarnya.
Kabut asap yang melanda desa Lalingato juga menjadi kekhawatiran bagi tenaga pengajar yang ada di SD 1 Simbune, utamanya serangan penyakit ispa bagi murid-muridnya.
Suparman, salah seorang tenaga pengajar berharap pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama memadamkan kebakaran di lahan gambut yang terjadi di Kecamatan Lalolae, karena asapnya sangat menaggangu kesehatan anak sekolah serta mengganggu lalulintas.
“Kemarin itu ada anak sekolah kami yang hampir ditabrak pagi-pagi karena persoalan tidak terlalu jelas diliat jalan lantaran asap tebal,”ungkapnya.
Suparman mengaku bahwa disekolahnya telah mendapat bantuan masker kepada siswa dan guru sejak kemarin. Bantuan masker diberikan dari pihak puskesmas Tirawuta.
Tebalnya asap bercampur perih dan menyengat rupanya juga sangat diresahkan oleh warga Desa Simbune (tetangga desa Lalingato).
Baca Juga : 230 Hektar Lahan Gambut di Koltim Terbakar, Asap Tebal Mengancam Warga
Asmawati (32) misalnya. Selain khawatir terhadap anaknya yang berusia 3 tahun, Ia juga semakin khawatir akan bertambahnya penyakit sesak nafas bagi orang tuanya, yang sudah lama terserang penyakit stroke. Apalagi, saat ditemui wartawan media ini pada hari ini pukul 07.00 wita, Ia mengaku belum mendapatkan bantuan masker sama sekali.
“Pokoknya sudah tiga hari ini kabut asap. Tahun lalu tidak begini, barusan ini. Asapnya terasa menyengat di hidung dan agak perih dimata. Saya harapkan supaya ada pembagian masker apalagi ada anak kecil saya dan orang tua saya yang sedang sakit,”pintanya.
Sampai dengan pukul 08.39 wita, kabut asap masih terlihat tebal.(a)
Kontributor : Samrul
Editor: Abd Saban