Kabut Asap Koltim, 7 Warga Rawat Jalan di Puskesmas Lalolae

Kepala Puskesmas Lalolae, Sudarni Geno
Sudarni Geno

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Warga terdampak kabut asap di Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bertambah. Hingga Selasa (26/11/2019), sudah tujuh warga yang dirawat jalan di puskesmas setempat.

Kepala Puskesmas Lalolae, Sudarni Geno menyebutkan, tujuh pasien yang datang ke puskesmas terdiri dari 4 balita, satu anak berusia 10 tahun, dan dua orang dewasa.

Umumnya mereka terserang batuk. Ketujuh pasien berasal dari tiga desa berbeda yaitu Talodo, Lalosingi, dan Wesalo.

“Mereka batuk sudah ada yang satu minggu, sudah empat hari, tiga hari, dan dua hari yang lalu. Keluhan mereka karena asap. Meraka adalah pasien baru,” terang Sudarni di ruangannya, Selasa (26/11/2019).

(Baca Juga : Kabut Asap Mengepung Ibukota Koltim)

Tujuh pasien baru yang mendapat perawatan hari ini, kata Sudarni, menambah daftar jumlah penderita inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah Puskesmas Lalolae selama November ini.

Pihak Puskesmas Lalolae terus membagikan masker kepada anak sekolah dan warga yang terkena dampak asap. Sebanyak 4.000 lembar masker hari ini didistribusikan lagi ke Puskesmas Lalolae. Pembagian masker oleh petugas Puskesmas Lalolae sudah berlangsung sepekan yang lalu.

“Rencana besok kami akan membagikan lagi masker kepada anak sekolah dan warga. Bagi masyarakat Lalolae yang membutuhkan masker, Puskesmas Lalolae standby 1×24 jam,” kata Sudarni

(Baca Juga : Asap di Ibukota Koltim Akibat Kebakaran Lahan PT SARI dan Kebun Warga)

Sudarni juga mengungkapkan, setiap tahun pasien ISPA di wilayahnya sangat banyak. Pada Oktober 2019, pasien ISPA yang tercatat mencapai 42 orang. Pasien tersebut merupakan pasien lama.

Namun Sudarni tidak dapat memastikan ke-42 pasien ISPA tersebut akibat asap kebakaran lahan gambut di Kecamatan Lalolae.

“Penyakit ISPA itu tidak sepenuhnya dikatakan akibat asap. Penyakit ISPA bisa saja menyerang siapa saja. Batuk karena asap rokok juga namanya ISPA. Batuk karena makan makanan yang beralergi itu juga ISPA,” ujarnya. (b)

 


Kontributor: Samrul
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini