ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, Ansarulah mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Tirawuta, ibukota Kabupaten wilayah itu
akibat kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Sari Asri Rejeki Indonesia (SARI) beberapa hari lalu. Tak hanya itu, api juga bersumber dari kebakaran kebun milik warga.
Ansarulah menguraikan bahwa lahan perkebunan PT SARI yang saat ini terbakar mencapai sekitar 100 hektar, tersebar di 12 titik.
Untuk mengatasi kebakaran yang terjadi mulai Senin (25/11/2019) kemarin, pihaknya telah mengadakan rapat kordinasi terpadu antara BPBD Koltim, TNI,Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, Camat Lalolae, Tinondo, dan kades.
Baca Juga : Kabut Asap Mengepung Ibukota Koltim
Personel yang tengah melakukan pemadaman sekarang ini mencapai sekitar 100 orang tim gabungan. Dengan menggunakan mesin pompa air (alkon), mereka terbagi dalam 12 regu, sesuai dengan jumlah titik api. Pemadaman dilakukan secara bergantian (shift).
BPBD sendiri menurunkan mesin alkon sebanyak 4 unit, BPBD Provinsi 2 unit, dari pihak manggala agni 3 unit serta 2 unit mesin shibaura (mesin pemadaman) milik PT SARI.
“Kalau masalah sumber air tidak ada masalah. Hanya saja, kendalanya adalah karena yang terbakar adalah lahan gambut maka tidak mudah dipadamkan. Apinya sudah padam, tapi di bawah masih menyala. Ditambah lagi kekuatan angin berdasarkan data BMKG antara 30 sampai 40 knot hari dan tidak ada hujan sejauh ini,”ungkap Ansarulah.
Menurutnya, fokus kerja saat ini memadamkan api supaya tidak semakin merembes luas. Sambil menyemprot tanah yang mengeluarkan asap.
Baca Juga : Koltim Kembali Diselimuti Asap, Titik Api Susah Ditembus
Ansarulah mengimbau kepada camat dan kades, khususnya wilayah Lalolae dan Tinondo agar menyampaikan kepada warganya untuk tidak melakukan pembakaran. Apalagi dengan kondisi cuaca ekstrim yang mencapai 38 derajat celcius.
“Kami juga meminta penegak hukum untuk bisa memproses pelaku pembakaran supaya bisa memberikan efek jera,” tambahnya.
Sementara itu, Humas PT SARI, Syaiful mengatakan, kebakaran lokasi perkebunan PT SARI sudah terjadi selama kurun waktu tiga tahun yaitu di awali dari tahun 2017-2018-2019.
Namun tahun ini merupakan kebakaran yang terparah. Sebab sudah mengena kelapa sawit milik perusahaan.
“Mengenai luas yang terbakar kami belum tau. Karena sekarang lagi foto udara,”ucapnya saat ditemui, Selasa (26/11/2019).
Mengatasi meluasnya kebakaran, pihak PT SARI melibatkan karyawan untuk memadamkan api. Setiap hari 100 orang karyawan yang diterjunkan untuk membantu memadamkan api. Tetapi mereka juga bertugas secara aplosan, mulai pagi, siang sampai malam.
Baca Juga : Kabut Asap Mengepung Koltim, Satu Bayi Terserang Batuk
Sementara itu, Polres Kolaka menurunkan sejumlah personel yang terdiri dari gabungan fungsi, guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kecamatan Tinondo dan Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, Sultra. Selain itu juga untuk melaksanakan penanggulangan kebakaran, tim juga akan melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Kolaka AKP Irwan Tahir, SE, M.Si, menjelaskan, personil yang dipersiapkan sebanyak 70 personel.
“Hari ini (Selasa 26/11/2019), kami telah melakukan apel konsolidasi serta pengecekan kesiapan personel untuk segera diberangkatkan menuju ke Kabupaten Kolaka Timur,”katanya. (a)
Kontributor : Samrul
Editor : Kiki