ZONASULTRA.COM, KENDARI – Maswati Majid resmi memimpin organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) priode 2019-2024. Wanita yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Pelita Ibu Kendari ini terpilih dalam kMusyawarah Daerah (Musda) IBI Sultra ke Vll di salah satu hotel Kota Kendari, Selasa (26/11/2019) kemarin.
Maswati Majid mengatakan, amanah yang diberikan menjadi langkahnya bersama seluruh pengurus dan anggota untuk mendorong kemajuan eksitensi organinasi yang berdiri sejak tahun 90 an itu menjadi lebih baik lagi dan berkembang sehingga memberikan kontribusi yang lebih untuk kemajuan daerah dan masyarakat.
Baca Juga : Musda IBI Sultra Vll, Bidan Diharapkan Lebih Profesional Bekerja
Tak hanya itu, dirinya juga terus meningkatkan kualitas, kuantitas, dan pengetahuan para bidan-bidan yang berada di wilayah Bumi Anoa itu agar lebih profesional dalam mengemban tugas tanggung jawab yang diberikan oleh negara tanpa tebang pilih. Saat ini, tercatat sebanyak 4 ribuan lebih bidan bertugas di 17 kabupaten/kota.
“Sesuai tema Musda IBI Sultra ke Vll, bidan adalah garda terdepan untuk selalu mengawal kesehatan maternal neonatal melalui gerakan masyarakat dan pelayanan berkualitas. Ini menjadi pegangan kita, bekerjasama dengan pemerintah memberikan yang terbaik untuk bangsa, daerah dan masyarakat,”tegas wanita bergelar master kesehatan ini dikonfirmasi, Rabu (27/11/2019).
Terkait soal status pekerjaan, Maswati menghimbau para bidan yang bertugas diwilayah kabupaten/kota untuk selalu menjaga legalitas dalam melakukan pertolongan agar memiliki perlindungan hukum yang jelas. Seperti, memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai syarat mutlak untuk melakukan penaganan medis. Sebab, bidan memiliki tugas yang berat untuk menyelamatkan nyawa pasien.
“Selanjutnya, segera kita lakukan pendataan di daerah-daerah soal STR agar memiliki payung hukum. Yang belum punya agar segera diurus sesuai syarat seperti mengikuti APN dan Mu, dan yang telah habis masa berlakunya agar diperpanjang. Kenapa? Selain penting untuk lakukan pertolangan, STR ini juga berguna untuk melamar kerja seperti CPNS, membuka praktek dan lainnya,”ujarnya.
Diamenambahkan, seiring perkembangan teknologi saat ini, dalam kepemimpinannya juga akan terus berupaya menanamkan tiga element kepada para anggotanya yaitu,
sikap, terampil dan pengetahuan. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk menciptakan bidan-bidan yang mandiri, kreatif, inovatif dan berkompoten.
“Pada dasarnya, profesi bidan bagian dari menjual jasa. Jadi, biar tidak jadi PNS bisa buka praktek mandiri dan justru penghasilannya bisa lebih besar yang penting dia terampil, mempunyai pengetahuan, sikap sopan, ramah dan terpenting juga memiliki STR sebagai legalitasnya. Setelah itu, kedepannya bisa jadi bidan delima untuk bekerjasama dengan pihak BPJS,”terangnya.
Baca Juga : Ketua IBI Sultra Terharu dengan Perjuangan Bidan di Konut
“Inilah mengapa para bidan selalu dituntut supaya tingkatkan kampuan, keterampilan, dan pengetuhuannya yang terabded tidak mesti berharap jadi PNS. Ini juga langkah kita membantu pemerintah menurunkan angka kematian ibu dan anak karena disitu sudah menangangani soal persalinan, palayanan KB, kesehatan ibu dan anak,”tukasnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan Musda IBI ke Vll juga di hadiri langsung pihak Pemerintah Provinsi, Daerah, DPD RI, pimpinan universitas di Sultra, IBI Pusat dan pengurus IBI cabang Sultra. Dalam pemilihan, Maswati Majid peroleh suara tertinggi dari 6 calon yang tampil. (B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abd Saban