ZONASULTRA.COM, KENDARI – Situasi keamanan pasca bentrok antara dua kelompok pemuda Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangiawambulu dengan Desa Wadeabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Rabu lalu (27/11/2019) berangsur kondusif.
Kendati demikian, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, untuk memulihkan setusasi keamanan dan ketertiban masyarakat, TNI, Polri dan Pemda melakukan patroli skala besar.
(Baca Juga : Kerusuhan di Buteng: 27 Bangunan Terbakar dan 278 Jiwa Mengungsi)
“Tentunya, Polri, TNI dan Pemda melakukan langkah – langkah mitigasi, proses pemeliharaan keamanan. Juga dilakukan kegiatan patroli skala besar dengan kegiatan penjagaan, baik di titik lokasi kejadian maupun di desa desa lokasi pengungsian,” ujar AKBP Harry saat dihubungi via whatsapp, Selasa (3/12/2019).
Pemerintah daerah, TNI dan Polri saat ini sedang berupaya melakukan proses rehabilitasi 25 rumah yang terbakar akibat bentrok yang dipicu miras lalu ketersinggungan hingga terjadi pembunuhan terhadap seorang pemuda.
“Proses rehabilitasi terhadap rumah warga yang dibakar juga sedang diupayakan oleh pemerintah daerah Buteng,” jelasnya.
Menurut Harry, Pemda Buteng siap membantu membangun rumah warga yang dibakar, dan juga membantu para warga yang mengungsi.
(Baca Juga : Kerusuhan di Buteng: 27 Bangunan Terbakar dan 278 Jiwa Mengungsi)
“Saat ini proses yang dilakukan adalah bagaimana Pemda membantu para pengungsi membantu warga yang rumahnya yang dibakar. Data kami, ada 25 rumah yang dibakar, dengan 12 unit sepeda motor juga dibakar,” ujarnya.
Sebelumnya, bentrok dua kelompok pecah di Dusun Patoa, Desa Wadiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (27/11/2019) sekitar pukul 21.30 wita. Akibatnya, satu orang tewas dan 25 rumah terbakar serta belasan kendaraan ikut hangus.(b)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Abd Saban