ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Jurnalis Zonasultra.com Muhamad Taslim Dalma meraih penghargaan dalam lomba karya jurnalistik 2019 yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Lewat tulisan Kalosara, Taslim berhasil menduduki peringkat V dari lomba karya jurnalistik bertema “Kearifan Lokal Membendung Hoaks dan Disrupsi Informasi”.
Tahap penjurian untuk Lomba Karya Jurnalistik BNPT tuntas dilaksanakan, Jumat (29/11/2019). Dari 175 karya yang masuk, 32 di antaranya dinyatakan terbaik dan akan dibukukan. Tahap penjurian Lomba Karya Jurnalistik dilaksanakan di Jakarta, dihadiri 5 orang anggota dewan juri, yaitu Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, Mantan Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, Majelis Etik AJI Indonesia, Dwidjo Utomo Maksum, founder Naskah Kita, P. Hasudungan Sirait, dan jurnalis senior, Willy Pramudya.
Baca Juga : Kalosara dari Dulu hingga Kini: Merawat Perdamaian, Mengokohkan Persatuan
“Penjurian dilakukan 3 tahap, yaitu sekeksi administrasi, pemilahan 55 besar, dan terakhir menghasilkan 32 terbaik,” kata Andi Intang Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta pada Selasa (10/12/2019) malam.
Dari 32 naskah terbaik tersebut, lanjut Andi Intang, terdiri atas 17 naskah dari kategori jurnalis dan 15 naskah kategori umum. “Sesuai dengan pengkategorian yang kami buka, kami berikan proporsi seimbang di penentuan pemenangnya,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muslim mengapresiasi atas usaha keras Taslim sehingga berhasil masuk dalam lima besar lomba karya jurnalistik versi BNPT. FKPT Sultra turut berbangga dengan penghargaan tersebut.
Selain itu, tulisan Kalosara yang diangkat oleh jurnalis Zonasultra.com ini turut mensosialisasikan kearifan lokal di Sultra.
“Salah satu tradisi yang sangat kuat di Sultra itu adalah persoalan Kalosara. Jadi dengan diangkatnya judul itu sekaligus memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Sultra,” kata Muslim.
Menurutnya Kalosara merupakan salah satu wadah untuk merekatkan masyarakat. Kalosara dapat menjadi harmoni kehidupan masyarakat di bumi anoa. Tradisi itu juga dapat menangkal paham-paham radikal.
Baca Juga : Zonasultra Raih Penghargaan Duta Inklusi Keuangan
“Kalau ada persoalam yang sangat rumit bahkan dengan berbahaya atau pertumpahan darah, kalau Kalosara sudah turun itu cepat pulih dan bisa meredam gejolak apapun,” imbuhnya.
Oleh sebab itu Kalosara sangat penting sebagai perekat kehidupan masyarakan dan seyogyanya dijunjung tinggi.
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Abd Saban