ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Aliran airnya deras jatuh dari ketinggian kurang lebih 60 meter, memecah bongkahan batu besar yang bersusun rapi di bawahnya. Menikmati keindahannya dari bawah, Anda akan merasakan hembusan angin yang cukup kencang dan airnya sangat dingin.
Di Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapatkan air terjun dengan karateristik seperti ini cukup sulit, pasalnya hampir semua air terjun yang ada membentuk susunan batu menyerupai anak tangga. Tapi keindahan lain dari sebuah air terjun bisa kamu rasakan saat berkunjung ke Air Terjun Tikuarau di Kolaka.
Banyak pengujung yang kesini adalah mereka yang memang mencintai wisata tracking dan alam yang belum terjamah oleh sejumlah fasilitas seperti jalan dan gazebo. Butuh waktu kurang lebih 2 jam dengan jarak tempuh sekitar 8 km berjalan kaki menelusuri hutan untuk sampai ke lokasi dari pintu masuk kawasan wisata Permandian Kea-kea, Ulunggolaka, Kolaka.
Baca Juga : Air Terjun Wawondiku Konut, Wisata Alam Penguji Adrenalin
Suara aliran air sepanjang perjalanan akan menjadi pemecah kehiningan di tengah hutan yang masih alami. Anda perlu berhati-hati ketika memasuki rute pendakian karena kondisi jalannya cukup kecil dan berada di pinggir jurang. Baiknya, carilah pendamping yang bisa menjadi penunjuk jalan.
Bongkahan batu kali yang besar dengan ketinggian hingga 10 meter menghiasi pemandangan di sekitar air terjun Tikuarau. Banyak pengujung dapat menikmati jatuhnya air dari sisi kanan karena terdapat batu yang landai dan bisa menjadi tempat beristirahat sambil menikmati keindahan air terjun Tikuarau.
Hanya saja Anda tetap perlu berhati-hati karena batunya cukup licin, apalagi untuk mencapai bongkahan batu tersebut belum ada rute khusus yang dibuat melainkan kita harus menelusuri satu persatu bongkahan batu di bawahnya. Batu yang landai itu pun biasanya menjadi titik bagi pengujung yang ingin camping.
Untuk bermalam di air terjun Tikuarau, Anda perlu menyiapkan sejumlah perlengkapan camping mulai dari tenda hingga logistik (keperluan makan dan minum). Agar kamu bisa benar-benar menikmati keindahannya mulai dari suasana pagi, siang dan sore hari.
Selain itu dengan camping Anda bisa beristirahat menyiapkan tenaga esok hari untuk pulang.
Informasi yang dihimpun zonasultra, dulu sejumlah masyarakat yang bekerja sebagai pencari madu hutan menelusuri puncak dari air terjun tersebut untuk mencari sumbernya, akan tetapi mereka belum dapat menemukan sumber dari air terjun Tikuarau.
Redaksi zonasultra berkesempatan mengunjungi lokasi wisata yang secara administrasi ini berada di Kecamatan Latambaga, Kolaka dan masuk dalam kawasan wisata alam Mangolo di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sultra, Rabu (25/12/2019).
Salah satu anggota Ulunggolaka Pecinta Alam (Upala) Rifal yang mengantar tim zonasultra ke lokasi mengungkapkan bahwa wisata ini belum menjadi tujuan destinasi umum karena kondisi jalannya belum memadai dan membutuhkan tenaga ekstra untuk sampai.
“Paling yang kesini masih banyak anak-anak pecinta Alam saja dan mereka yang memang suka wisata masih alami dan pilihannya pasti camping,” kata Rifal.
Ia juga menjelaskan sudah banyak dari mereka yang memberikan tanda jalan sebagai penunjuk arah ke lokasi air terjun dengan mengikat tali berwarna merah dan biru pada batang pohon. Tujuannya, supaya tidak ada yang kesasar saat datang atau pun pulang dari lokasi wisata Tikuarau.
Baca Juga : Taman Wisata Alam Keakea Suguhkan Keindahan Alam yang Memanjakan Mata
Pengujung yang ditemui zonasultra Riyan menyampaikan lokasi wisata ini sangat indah namun menguras tenaga. Karena harus berjalan kaki menelusuri sungai dan hutan. Meski begitu rasa capek terbayarkan ketika menikmati segarnya air dari Tikuarau.
Ia menyarankan kepada pengunjung yang baru akan ke lokasi ini untuk menyiapkan semua perelengkapan keperluannya mulai dari peralatan foto kamera, pakaian ganti hingga yang terpenting adalah logisitik.
Untuk diketahui, dari ibu kota Kolaka menuju ke titik awal tracking kurang lebih 30 menit menuju ke Kelurahan Ulunggolaka. Anda akan memasuki kawasan wisata Alam Mangolo, biaya masuk kesini adalah Rp5 ribu per orang. Untuk sampai kesini juga bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.(A)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abd Saban