ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Masempo Dalle keberatan dengan kelompok massa yang mengait-ngaitkan perusahaan dengan aksi pembacokan terhadap seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Muhammad Iksan (23), di area kampus Pascasarjana UHO, Kamis (2/1/2020).
Direktur PT Masempo Dalle Saharibi mengaku terkejut dengan adanya insiden tersebut. Di mana kelompok massa menyebut pihak perusahaan sebagai salah satu dalang dalam penganiayaan yang menyebabkan luka di bagian kepala mahasiswa tersebut.
Saharibi menegaskan, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, pihaknya enggan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum, termasuk aksi premanisme tersebut.
Baca Juga : Mahasiswa UHO Kena Bacok Usai Demo Tambang
“Kita ini negara hukum, jika ada hal-hal yang sekiranya tidak sesuai hukum, kami akan menempatkan hukum sebagai panglima. Tidak main preman seperti yang dituduhkan,” terang Saharibi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/1/2020).
Riby, sapaan akrab Saharibi justru menyesalkan adanya aksi balasan yang dilakukan oleh segelintir orang yang melakukan penyerangan di kantor perusahaan yang mengakibatkan rusaknya sejumlah barang.
“Justru yang seperti ini yang aksi premanisme. Menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan,” tegasnya.
Dia menambahkan, terkait aksi penyerangan yang dilakukan di kantornya tersebut, kini pihaknya telah melaporkan ke pihak berwajib.
“Kami melaporkan kepada pihak berwajib, karena kami ingin agar tidak ada kambing hitam dalam kasus ini,” pungkasnya.
Baca Juga : Soal Serapan Tenaga Kerja di Sultra, Pertanian Lebih Berpotensi daripada Pertambangan
Telah diberitakan sebelumnya, tindakan premanisme yakni pembacokan aktivis mahasiswa UHO Muhammad Iksan beberapa hari lalu terkait dengan aksi demonstrasi di DPRD Provinsi Sultra.
Dalam aksi tersebut, Muhammad Iksan Cs menyebutkan terdapat tindakan kejahatan pertambangan yang dilakukan oleh PT Masempo Dalle dan dua perusahaan lain. (b)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati