ZONASULTRA.COM,WANGGUDU- Mahasiswa asal Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tengah kuliah di Fakultas Kedokteran Kota Wuhan, China, dipastikan aman dari virus corona. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Konut, Lapeha.
Dikatakannya, sejak mewabahnya virus mematikan itu pihak Pemda Konut, melalui Disdikbud terus meningkatkan pengawasan dan pengawalan terhadap kondisi kesehatan serta keselamatan 10 mahasiswa asal Konut yang tengah melanjutkan pendidikan di Negeri Tirai Bambu itu.
Pemda Konut terus melakukan koordinasi ke Rektor Institute sebagai lembaga kerja sama dan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Hal itu untuk memastikan kemanan para mahasiswa.
“Alhamdulillah seluruh mahasiswa kami yang sekolah di China dipastikan aman dari virus corona, dan sehat-sehat semua. Kami intens komunikasikan baik soal kesehatannya maupun ketersediaan makannya. Semua aman alhamdulillah, ” ungkap Lapeha saat menghadiri acara pelantikan kepala desa di Kecamatan Lasolo, Selasa (28/1/2020).
(Baca Juga : Virus Corona Serang China, Ruksamin Desak KBRI Segera Pulangkan 10 Mahasiswa Asal Konut)
Terkait informasi yang beredar bahwa para mahasiswa lulusan beasiswa pendidikan Pemda Konut itu saat ini sudah terisolasi, terkontaminasi virus corona, dan kehabisan stok makanan di China, Lapeha menegaskan informasi itu tidak benar.
“Semua aman, para mahasiswa tinggal di asrama dan masih menjalankan perkuliahan, tidak ada di karantina atau terisolasi. Stok makanan tersedia, tidak ada kehabisan. Kami terus awasi itu. Setiap saat kami komunikasi dan pantau terus perkembangannya,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Konut, Ruksamin juga mengatakan, mengenai kelanjutan pendidikan para mahasiswa di China, dipastikan tetap lanjut dan menjadi tanggung jawab pemerintah.
Namun demikian, jika keadaan genting dan wabah penyakit yang telah mengakibatkan sejumlah korban jiwa itu terus menjalar, maka pihaknya akan memulangkan para mahasiswa.
“Kita kan ada dari pihak Rektor Institute yang memfasilitasi ke universitas tempat mahasiswa menimba ilmu, kalau keadaan memaksa harus pulang yah kita pulangkan. Tapi sampai saat ini masih aman, kami koordiansi terus dan tempat perkuliahan mereka (mahasiswa) juga jauh dari titik terjadinya virus corona di Kota Wuhan. Kami harap semua baik,” terangnya.
(Baca Juga : Pemkab Konut Gelar Seleksi Akhir Beasiswa Kedokteran ke Tiongkok)
Ruksamin menjelaskan, 10 mahasiswa kodokteran yang dikirim kuliah di universitas berbeda di China. Dari laporan yang diterimanya saat ini ada 7 mahasiswa Konut yang aktif mengikuti perkuliahan di China. Sedangkan 3 orang di antaranya telah kembali ke tanah air (Indonesia) karena selain kekhawatiran orang tua mahasiswa, juga karena dalam tahap masa liburan.
Sumiadin, salah satu orang tua mahasiswa mengatakan, sejak dua hari lalu anaknya bersama dua rekannya yang kuliah di Fakultas Kedokteran Hubey University, Kota Wuhan, China telah dipulangkan.
“Anak saya dan temannya, juga tiga orang dari daerah lain sudah dipulangkan. Kemarin di Shanghai berangkat dari bandara di China sekitar pukul 06.00 Wita dan sekitar jam 12 malam tiba di Jakarta. Anak saya dan dua temannya sebelumnya memesan tiket untuk keberangkatan Jakarta-Kendari,” kata Sumiadin melalui keterangan persnya.
Dijelaskannya, sebelumnya putrinya bersama dua rekannya sempat dikarantina di Wuhan. Namun, atas surat dari KBRI, sehingga dapat dipulangkan ke Indonesia disebabkan mewabahnya virus corona.
“Kebetulan juga mereka sudah libur dan ada surat edaran dari KBRI sehingga dipulangkan,” tukasnya. (A)