ZONASULTRA.COM, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong peleburan 12 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas menjadi 2 kantor pusat. Peleburan ini merupakan salah satu progran kerja OJK yang akan diprioritaskan pada 2020.
Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Provinsi Sultra, Ridhony M. H. Hutasoit mengatakan, untuk program prioritas adalah pengawasan tahunan pada bank yang berkantor pusat di Sultra (1 BPD dan 16 BPR), mendorong peleburan 12 BPR milik pemerintah daerah.
“Kita lagi dorong banget nih, kita juga butuh peran media. Karena mau nggak mau saat ini harus peleburan, kalau tidak maka tidak akan terjadi efisiensi dalam BPR Bahteramas,” jelas Ridhony saat ditemui di Kantor OJK Sultra, Kamis (6/2/2020).
Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Sultra, Maulana Yusup mengatakan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, saat ini proses peleburan (merger) telah dilakukan review kajian investasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Maulana menjelaskan beberapa poin penting peleburan BPR Bahtermas salah satunya adalah memperkuat permodalan bagi masyarakat. Ia menggambarkan kondisi sekarang tingkat permodalan BPR Bahteramas cukup tinggi.
“Hal ini dapat dilihat dari rasio over, mungkin rata-rata di atas 50%. Itu yang menggambarkan kekuatan modal sebuah BPR dari kewajiban penyedia modal minimum (PMM). Kalau persyaratan minimal kita 12%, sedangkan Bahteramas itu 50%. Jadi memang permodalannya dari awal sudah besar,” jelas Maulana.
Keuntungan BPR dengan modal besar ini nantinya akan berdampak pada usaha yang besar pula. Dampak lainnya adalah terkait jaringan usaha, jadi BPR dengan modal tertentu dapat membuka jaringan kantor di luar wilayah provinsi.
“Kalau sekarang modal (BPR Bahteramas) memang udah cukup tinggi, tetapi belum memenuhi untuk dapat membuka jaringan kantor di luar wilayah provinsi. Tetapi dengan peleburan itu dapat membukan jaringan kantor, selanjutnya terkait ekspansi kredit dan efisiensi,” terangnya. (b)
Penulis: M3
Editor: Jumriati