ZONASULTRA.COM,KENDARI– Suara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terpecah dalam pemilihan Calon Ketua Umum (Caketum) PAN periode 2020-2025 mendatang di Kendari.
Pemilihan Caketum ini terangkai dalam Kongres V PAN yang digelar mulai hari ni hingga 12 Februari 2020 mendatang. Ketua DPW PAN Sultra, Abdurrahman Saleh mengatakan meski terjadi pecah suara atau perbedaan pilihan, itu adalah hal yang biasa
(Baca Juga : Kader Minta Zulhas Konsisten dengan Tradisi Jabatan Ketum di PAN)
“Selamat datang kepada seluruh peserta kongres dari seluruh daerah di Indonesia. Mari kita helat pelaksanaan kongres dengan penuh keterbukaan,” katanya, Senin (10/2/2020).
Ketua DPRD Sultra ini sadar jika setiap orang memiliki pilihannya masing-masing. Menurutnya, berbeda itu pelangi, tidak masalah ada perbedaan pilihan karena setiap orang ingin melihat apa yang menjadi visi dan misi para Caketum. Sehingga sama sekali tidak ada paksaan untuk menentukan atau memaksakan pilihan orang lain.
Ia mengandaikan bahwa makna pelangi yang dimaksudnya bukan tanpa alasan. Sebab warna yang ada dalam pelangi berbeda-beda tetapi semua indah, begitu pun yang diharapkan dalam membangun PAN kedepan.
(Baca Juga : Kubu Mulfachri Sebut Kubu Zulhas Curang)
“Fokus kita itu bagaimana kedepannya PAN kita besarkan sama-sama siapapun ketuanya nanti,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebanyak 590 suara yang akan diperebutkan empat Caketum PAN Asman Abnur, Drajad Wibowo, Mulfachri Harahap, dan Zulkifli Hasan. Suara sebanyak 590 itu berasal dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang memiliki dua hak suara, 514 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dengan masing-masing memiliki satu hak suara.
Ditambah tiga suara dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan Bendahara Umum PAN. Sedangkan sisanya merupakan suara dari sejumlah organisasi sayap partai berlambang matahari terbit itu. (b)