ZONASULTRA.COM,KENDARI– Setelah kubu Mulfachri-Hanafi Rais merasa dicurangi dengan perlakuan kubu Zulkifli Hasan (Zulhas), kini giliran tim dari Zulhas menyampaikan kekecewaan dalam Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari. Kubu Zulhas menyatakan ada tindakan perampasan laptop panitia registrasi oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Kalimantan Timur (Kaltim) Darlis Pattalongi mengatakan, bahwa pihaknya bersama rombongan DPW dan 10 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Kaltim tidak dapat melakukan registrasi peserta dengan cepat melainkan harus manual.
(Baca Juga : Kubu Mulfachri Sebut Kubu Zulhas Curang)
“Sangat kami sayangkan kejadiannya ini apalagi ada kontak fisik, kami tidak menyalahkan siapa. Tapi ini dilakukan dan membuat proses registrasi terhambat dan psikologi kader baru akan terganggu dengan kejadian ini,” ungkap Darlis dalam konferensi persnya, Senin (10/2/2020) malam di Ruang Media Center, Hotel Claro Kendari.
Berdasarkan laporan yang diterimanya ada lima laptop panitia yang dirampas, dan pelaku tersebut sudah ditangani pihak keamanan.Meski begitu, Darlis menegaskan bahwa pihaknya berharap bahwa pelaksanaan Kongres V PAN di Kendari dapat berjalan dengan baik. Ia menilai bahwa kesuksesan kongres tersebut dapat terwujud apabila semua kader PAN bisa mengikuti semua aturan yang berlaku pada Kongres V PAN di Kendari.
Dikonfirmasi terpisah, Kordinator lapangan (Korlap) pemenangan Mulfachri-Hanafi, Muhamad Asri Anas mengatakan pihaknya mengambil dokumen dan laptop pendaftaran dari panitia dan menyerahkannya ke steering committee (SC).
(Baca Juga : Kericuhan Warnai Kongres V PAN di Kendari)
Pengambilan dokumen dan laptop tersebut bukan tanpa alasan, sebab pihaknya ingin memastikan bahwa proses pendaftaran bisa berjalan sesuai ketetapan SC dan tidak melanggar ketentuan. Terkait tidak ada pendaftaran peserta di atas jam 12 siang karena pada jadwal yang ada waktu pendaftaran peserta mulai pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita.
Mereka juga menilai Caketum Zulhas dan tim pemenangannya, mulai banyak melakukan hal-hal yang tidak sesuai keputusan yang ditetapkan oleh SC maupun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PAN. Dugaan mereka adalah voters atau pemilik hak suara pendukung Zulhas telah mendaftar di Makassar.
“Jadi kalau ada yang mendaftar manual itu akal-akalan mereka saja. Padahal sudah ambil id card,” ujarnya.
Pihaknya juga akan menyampaikan dugaan kecurangan ini saat pelaksanaan Kongres PAN V besok, Selasa (11/2/2020) di Hotel Claro. Apabila kubu Zulhas masih memaksakan peserta yang mendaftar selain di Kendari maka mereka akan protes. (A)