Sensasi Berendam di Waterbom Puncak Masalili

Waterbom Puncak Masalili
Waterbom Puncak Masalili

ZONASULTRA.COM, RAHA – Pagi masih buta. Suara canda tawa sekelompok remaja menggema dari kaki bukit, mereka berjalan pelan menuju puncak.

Rupanya, mereka ingin menikmati indahnya sunrise atau matahari terbit di ata puncak Masalili yang terletak di Desa Masalili Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sejak dibuka wisata puncak Masilili awal tahun 2019 lalu, kini jadi destinasi yang favorit yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal bahkan mancanegara.

Panorama alamnya memukau dengan gugusan bukit karts dengan wisata jembatan gantung dan Waterbom diatas puncak.

Nikmati Sensasi Berendam Diatas Puncak Masalili

Puncak Masalili atau biasa dikenal puncak Lakude kini memiliki wahana baru dan unik. Waterbom puncak Masalili namanya. Permandian ini bak berada di negeri atas awan. Di pagi hari, menyuguhkan pemandangan kabut tebal menyelimuti gugusan bukit karst dengan bentangan keindahan kota Raha.

Sensasi Berendam di Waterbom Puncak Masalili

Destinasi wisata paket yang bisa memanjakan mata ini, berada sekitar 25 kilometer dari kota Raha. Mudah dijangkau, baik menggunakan roda dua maupun empat. Wisata unik ini, kini jadi incaran para keluarga untuk berakhir pekan merasakan sensasi berendam diatas puncak.

(Baca Juga : Ini 4 Destinasi Wisata di Muna, Pilihan Tepat untuk Latar Swafoto)

Waterbom puncak Masalili yang baru diresmikan beberapa waktu lalu oleh Bupati Muna LM Rusman Emba merupakan satu satunya destinasi yang ada dikabupaten Muna.

“Pembangunan Waterbom diatas puncak sejalan dengan program Pemda dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan tagline ‘Mai Te Wuna’. Ini merupakan salah satu program unggulan,” terang Rusman Emba, Kamis (27/2/2020).

Kata Rusman, untuk menunjang dan menarik wisatawan pihaknya bakal membangun homstay atau vila disekitar permandian.

Selain itu, wisata permandian diatas puncak ini, rupanya dibangun menggunakan Dana Desa (DD) melalui kreatifitas dan inovasi desa setempat.

Pencetusnya, Laode Rasali mantan kepala desa Masalili. Dibangun sejak tahun 2019 lalu, wisata tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 650 juta.

“Ide ini muncul dari masukan dari pengunjung puncak Lakude. Katanya, bagus jika disini dibangun permandian dengan panorama puncak,” cerita Laode Rasali, saat ditemui Minggu (1/3/2020).

(Baca Juga : Permandian Katilombu, Wisata Eksotis di Duruka Muna, Segar Airnya Awet Bikin Betah)

Waterbom Masalili memiliki luas 50×25 meter, didesain untuk kalangan anak-anak dengan fasilitas dua unit perosotan air mancur. Tak hanya itu, permandian ini juga memiliki ruang karcis, musolah dan WC. “Perosotannya senilai 140 juta. Kita pesan melalui aplikasi online,” katanya.

Kata Rasali, sejak diresmikan pekan lalu, ribuan wisatawan sudah berkunjung. Bahkan sehari pengunjung bisa mencapai sekitar 500 orang. Pihaknya pun mulai meraup jutaan rupiah.

“Kalau anak-anak ingin menikmati Waterbom karcisnya sebesar Rp25 ribu dan bagi pengantar Rp10 ribu,” jelasnya.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, desa Masalili yang mengantongi Rp1,2 miliar DD, rencananya bakal membangun kembali kolam yang diperuntukan bagi orang dewasa dengan anggaran sekitar Rp400 juta.

“Kita menargetkan pendapatan setiap bulan Rp30 juta, dengan estimasi setahun sekitar Rp360 juta,” ucapnya.

Indahnya Menikmati Sunrise Dipuncak Lakude

Sensasi Berendam di Waterbom Puncak Masalili

Puncak Lakude, merupakan wisata pertama di desa Masalili. Menyuguhkan wisata jembatan gantung dan gugusan panorama bukit karts menjulang bak pion catur.

Secara landscape puncak Lakude mirip puncak Kendeng yang terletak di Jawa Barat, dengan pegunungan batu kapur yang membentang luas.

Jembatan gantung di puncak Lakude dengan panjang 40 meter menghubungkan dua bukit kapur, jadi wahana bagi pengunjung untuk memacu adrenalin. Namun pengunjung tak perlu khawatir pengelola menyediakan alat pengaman jika hendak melintas.

Sensasi Berendam di Waterbom Puncak MasaliliMemiliki ketinggian 500 mdpl, puncak ini sangat indah dinikmati dikala sunrise atau matahari terbit, dengan panorama kebun jagung, hutan dan gugusan bukit kapur.

(Baca Juga : Pesona Masjid Muna, Wisata Religi Sejuta Sejarah)

“Ini wisata alam yang sangat indah masih terjaga kelestariannya sehingga tak hanya sejuk dipandang, tapi juga menyuguhkan udara yang menyegarkan,” ucap Lukman salah seorang pengunjung.

Dirinya mengaku selalu berkunjung di puncak Lakude. Menikmati matahari terbit ataupun tenggelam. “Matahari terbit di pagi hari menjadi momen yang sangat mengagumkan. Kombinasi sunrise dan kabut yang menyelimuti deretan pegunungan sekitar,” timpalnya.

Uji Adrenalin di Puncak Masalili dengan Flying Fox dan Panjat Tebing

Tak lengkap rasanya jika hanya menikmati puncak Masilili dari jembatan kayu ataupun panorama bukit. Pengunjung patut mencoba wahana Flying Fox yang bisa memacu adrenalin dengan merogoh koceh Rp10 ribu.

Sensasi Berendam di Waterbom Puncak Masalili

Keberadaan wahana ekstrim ini juga menjadi daya pikat pengunjung menikmati keindahan alam sekitar. Memiliki panjang 130 meter flying fox di puncak Masalili juga jadi incaran para wisatawan. Untuk mencoba wahana ekstrim ini, pengelola membanderol Rp20 ribu perorang.

Selain itu, di puncak Masalili juga sangat cocok untuk menguji adrenalin dengan panjat tebing. Tekstur bukit yang dipenuhi bebatuan, dengan tekstur menjulang dan bertingkat memacu adrenalin para pemanjat untuk mencoba menaklukan puncak. (a)

 


Kontributor : Nasrudin
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini