ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Gedung Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibangun dengan anggaran Rp800 juta. Bangunan itu nyaris sia-sia karena tidak difungsikan sesuai ekspektasi saat perencanaan.
Gedung bank darah itu dibangun tahun 2015. Rencananya bangunan ini akan menampung darah para pendonor. Namun, ada bahwa satu kabupaten/kota tidak boleh memiliki lebih dari satu unit transfusi darah (UTD), menjadikan bangunan itu tak digunakan sesuai rencana. Sebagaimana diketahui, di Kota Baubau saat ini, UTD Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Buton masih beroperasi.
Dengan alasan itu, Direktur Umun (Dirut) RSUD Kota Baubau, dr Nuraeni Djawa, mengatakan bangunan yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 ini bakal dialihfungsikan.
Namun, belum jelas apakah boleh bengunan itu dialihfungsikan. Nuraeni baru akan mendiskusikan hal ini dengan pihak Badan Pengelola Keuangan, Aset dan Pendapatan Daerah (BPKAPD) Kota Baubau.
“Jadi, kami berencana alih fungsikan bank darah ini, siapa tahu bisa. Saat ini kita masih koordinasi dengan BPKAP Kota Baubau, apakah kita bisa jadikan laboratorium,” jelas dia saat dijumpai, Senin (16/3/2020).
Di sisi lain, sejauh ini persediaan darah di UTD PMI Buton masih mampu menyokong kebutuhan pasien. Pihaknya merasa belum ada masalah terkait kebutuhan darah untuk RSUD Baubau
“Jadi, untuk darah ini memang kita kerja sama dengan UTD Buton. Saya sudah konfirmasi ke bagian pelayanan, sampai saat ini belum ada masalah dengan ketersediaan darah,” tambah Nuraeni. (B)