ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Masker dan cairan disinfektan di apotek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) alami kelangkaan. Padahal, dua alat medis ini terbilang penting dalam pencegahan penularan virus COVID-19.
Untuk menangani kelangkaan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau telah memesan alat medis itu dari Surabaya. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Baubau, Roni Mucthar mengatakan, paling lambat tiga hari kedepan, masker dan disinfektan akan dijual normal di apotek.
Baca Juga : Khawatir Virus Corona, Sekolah Ini Gunakan Cairan Penyemprot Serangga Pengganti Disinfektan
“Itu akan ada bahan (masker dan cairan disinfektan) yang dimaksudkan, tiba dalam tiga hari kedepan, sementara dalam perjalanan dari Surabaya,” kata Roni saat dijumpai di Bandara Udara Betoambari, Kota Baubau untuk mengecek kesiapan fasilitas pencegahan virus COVID-19, Selasa (17/3/2020).
Lanjut Roni, Pemkot Baubau sudah mempunyai strategi dalam penjualan masker dan cairan disinfektan agar tidak cepat habis. Dan jika ada pihak tidak bertanggung jawab melakukan penimbunan, dan pihak apotek dianjurkan agar menjualnya dalam bentuk eceran.
“Harus dijual eceran. Tidak boleh per dos. Itu kita sampaikan di seluruh apotek,” terang Roni.
Pemkot Baubau sendiri sudah punya sejumlah strategi penanganan virus corona. Mereka telah membentuk tim COVID-19 Kota Baubau, sebagai tempat warga melakukan koordinasi terkait virus corona. Tim ini berpusat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Baubau.
Baca Juga : Antisipasi Covid-19, Kapal Ferry Milik ASDP Disemprot Disinfektan
“Masyarakat kalau merasakan gejala tidak sehat, mulai dari sakit flu, batuk, disertai demam dengan panas tubuh 39 derajat, maka segera menghubungi kontak WA tim COVID-19 Kota Baubau (0822 9274 7272). Mereka nanti akan berkoordinasi dengan dokter via WA,” urai Roni.
Untuk penanganan di pintu masuk kota, petugas Bandara dan Pelabuhan ketika menemukan orang diduga tertular virus COVID-19, segera berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau dan Rumah Sakit Siloam setempat. Guna penanganan di ruang isolasi yang telah disiapkan di dua rumah sakit itu. (b)
Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki