ZONASULTRA.COM, RUMBIA– Andulan (28), salah serang warga Kelurahan Taubonto, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) keberatan atas berita yang menyebutkan bahwa a kabur dari ruang isolasi RSUD setempat, Rabu (18/3/2020).
Ia sangat menyayangkan isu yang kini beredar di media sosial tanpa terkonfirmasi. Ia menuturkan dirinya hanya mendapat diagnosa dari dokter sebagai pasien demam berdarah (DBD). Ia pun kini mengaku sudah sembuh dari penyakitnya itu.
“Saya heran betul kenapa bisa ada berita yang tersebar seperti itu. Kenapa sama sekali tidak ada yang konfirmasi sama saya, meskipun hanya menduga, tapi pikirkan dong efeknya seperti apa, kalau bisa klarifikasi itu berita, akhirnya begini mi. Keluargaku menjauh dan kami memilih menutup pintu rumah bersama istri dan anakku,” ungkap Andulan dikonfirmasi lewat telepon, Rabu (18/3/2020).
Ia menceritakan kronologis peristiwa itu bermula saat dokter membawanya ke ruang isolasi untuk pemeriksaan gejala virus corona. Awalnya, Andulan hanya ingin memeriksakan diri di RSUD karena perutnya mual. Ia berangkat ke RSUD sekitar pukul 19.00 Wita, dan pulang dari rumah sakit setelah meminta izin dokter sekitar pukul 21.00 Wita.
“Memang tadi malam saya dibawa ke ruang isolasi yang cukup sempit, tapi siapa coba yang akan betah kalau di dalam saya lihat ada bekas penanganan orang mati dan ada kereta. Jadi saya minta izin sama dokter untuk pulang dulu ke rumah, intinya saya tidak kabur dari rumah sakit, kayak maling saja saya ini,” kesal Andulan.
(Baca Juga : Dinkes Bombana Temukan 13 Warga Terinfeksi DBD)
Terkait riwayat kunjungannya ke Bali, ia telah kembali sejak sebulan yang lalu. Artinya, ia sudah di Bombana jauh sebelum beredar virus Corona masuk ke Indonesia.
” Tolong teman-teman kalau ada berita begini jangan telan mentah-mentah sepihak, pikirkan perasaan kami juga, gimana kalau anda yang dituduh seperti itu. Ini bukan main-main kalau bicara Corona, tidak mungkin saya mau kabur dan menulari orang, utamanya istri dan anakku kalau memang saya lebih dari sekedar DBD, saya sudah sembuh sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Bombana, Drg Riswanto juga menyayangkan berita pasien kabur. Kata dia, isu simpang siur dari rekaman yang beredar itu perlu dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya.
” Ini juga yang simpang siur karena kalau ada rekaman yang beredar, saya kira teman-teman harus konfirmasi dulu. Intinya kami di RSUD punya SOP setiap hari semua ruangan sudah ada cleaning servicenya sendiri,” kata Riswanto.
Penyebaran isu ini, kata Riswanto, hanya diambil dari group satuan tugas tanpa konfirmasi langsung ke RSUD.
” Yang memberitakan hanya ambil dari group satgas, bukan dari RSUD, ” pungkasnya. (a)