ZONAULTRA.COM, KENDARI – Meski di tengah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19, aktivitas kapal di Pelabuhan Nusantara Kendari, tetap berjalan normal. Sejumlah kapal rute berbagai daerah kepulauan di Sulawesi Tenggara (Sultra) pun tetap mengangkut penumpang seperti biasa.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Letkol Marinir Benyamin Ginting menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat pemberitahuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, terkait penghentian jalur pelayaran.
Baca Juga : Bandara Haluoleo Maksimalkan Fasilitas Pencegah Corona
“Sejauh ini, untuk seluruh jalur pelayaran masih normal seperti biasa, baik antar pulau di Sultra, maupun pelayaran antar provinsi. Banyak isu yang merebak di masyarakat jalur antar pulau ditutup, itu tidak benar, semua tetap berjalan normal,” ujar Benyamin Ginting saat dihubungi awak media, Senin (23/3/2020).
Meski begitu, lanjutnya, pihaknya tetap melakukan pengawasan secara ketat terhadap seluruh penumpang. Pengawasan dilakukan pihak KSOP bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Kendari, untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi para penumpangnya.
“Ini sudah kita mulai sejak Senin, tetapi memang belum semua kapal dilakukan. Kalau kapal-kapal kecil belum. Uji coba baru kapal-kapal besar yang dilakukan seperti kapal Tilong Kabila, Jet liner dan Bahteramas,” jelasnya.
Selain melakukan cek suhu badan terhadap seluruh penumpang, pihaknya juga menyemprotkan cairan disinfektan dan sterilisasi kawasan terminal Pelabuhan Nusantara Kendari. Sterilisasi itu dilakukan, agar seluruh penumpang tidak khawatir lagi, saat berada di dalam kawasan pelabuhan.
“Kalau terkait dengan sarana angkut laut saya kira informasinya yah langsung dari Syahbandar. Sejauh ini belum ada penghentian kapal-kapal. Sebab belum ada perintahnya, lagipula tidak mungkin dihentikan, terkecuali Sultra sudah dinyatakan lockdown yah itu mungkin tapi inikan belum,” ucapnya.
Baca Juga : Ini Lima Kebijakan OJK di Tengah Wabah Virus Corona untuk Keberlangsungan Industri Keuangan
Apalagi, kata benyamin, jalur laut ini tidak mungkin ditutup. Sebab beberapa pelayaran menyangkut kapal-kapal yang bersifat prioritas seperti kapal pertamina yang angkut BBM serta gas. Kalau ini ditutup bisa-bisa Sultra mengalami kelangkaan BBM.
“Yah kalau ditutup seperti itu bisa kolaps Sultra. Yang ada petunjuknya mungkin terkait pembatasan kapal asing masuk ke Indonesia, kalau itu memang iya, tetapi kalau antar wilayah Indonesia belum ada sampai sekarang. Terkecuali nanti, seiring berkembangnya waktu hingga ada evaluasi mungkin nanti ada, gak tahu yah. Tapi sekarang sih belum,” tutupnya. (B)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Muhamad Taslim Dalma