64 ODP Corona di Konawe Turun Status

64 ODP Corona di Konawe Turun Status
COVID-19 - Juru bicara tim gabungan tanggap darurat corona Kabupaten Konawe, dr Diah Nilasari (tengah), didampingi Kepala Dinas Kesehatan Konawe, drg Mawar Taligana (kiri) saat menyampaikan update penangan covid-19 di Konawe, Senin (30/3/2020). (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebanyak 64 orang warga Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sebelumnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 turun status atau lepas pantau.

Juru bicara tim gabungan darurat corona Kabupaten Konawe, dr. Diah Nilasari menyebutkan, warga berstatus ODP yang kini sudah lepas pantau di antaranya 49 tenaga kerja asing (TKA) di Kecamatan Morosi, dan 15 orang warga Kecamatan Unaaha (8 orang karyawan Toko Warni dan 7 orang karyawan Indomaret Adipura).

Menurut dokter spesialis radiologi ini, kasus ODP di Konawe tersisa 3 orang, yaitu satu pasien dari Desa Tanggobu, Kecamatan Lambuya, satu orang warga Kecamatan Wawotobi, dan satu orang warga Kecamatan Unaaha.

Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada tiga orang, yakni satu orang pekerja tambang di Kecamatan Routa, dan dua orang warga Kelurahan Tumpas, Kecamatan Unaaha.

(Baca Juga : 16 Warga Konawe Masuk ODP Virus Corona)

Tiga PDP ini lanjutnya, dalam masa perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dan RSUD Bahteramas. Sementara untuk pasien positif masih tetap dua orang.

“Untuk pasien postif dua orang, dan saat ini kondisi mereka stabil, tinggal menunggu hasil tes swab kedua. Nanti hasil tes kedua kalau negatif maka akan dilakukan tes lagi,” ujar Diah Nilasari di posko darurat corona, Senin (30/3/2020)

Ia menyebut 49 TKA Cina yang rencananya akan bekerja di PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) Morosi dan 7 orang karyawan indomaret tidak dilakukan rapid test, sebab status ODP mereka sudah berakhir beberapa hari yang lalu.

(Baca Juga : Lagi, Satu Warga Konawe Masuk Kategori PDP Corona)

Berbeda dengan pasien ODP yang bekerja di Toko Warni Unaaha, sebelum turun status mereka terlebih dahulu dikakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya negatif.

Kata dia, meski hasilnya negatif, pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan rapid test kedua terhadap tujuh orang pekerja di Toko Warni.

“Kita akan kembali melakukan pemeriksaan rapid test pada 10 hari ke depan, kalau hasil tes kedua ini negatif maka mereka dinyatakan benar-benar bersih dari virus ini,” ujarnya. (b)

 


Kontributor: Restu Tebara
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini