ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan menghadapi pandemi wabah Covid-19 saat ini, dibutuhkan sikap gotong royong. Hugua mengatakan bahwa jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 semakin meningkat dari rata rata 150 orang perhari pada pekan lalu, kini meningkat rerata 200 orang pekan ini.
“Ini mencerminkan bahwa wabah Corona ini sedang berkembang pesat menuju puncaknya sesuai hukum kurva normal di Indonesia,” kata Hugua pada Kamis (9/4/2020).
Berkaca dari pengalaman pandemik Covid 19 di Wuhan Cina dan di negara lain seperti Italia, lanjut Hugua, menunjukan eskalasi penyebaran Virus Corona ini sangat cepat. Momen yang paling menegangkan dan gaduh adalah saat jumlah pasien melebihi dari jumlah kapasitas aparat medis dan fasilitas tempat tidur rumah sakit yang tersedia.
Baca Juga : Ketua Fraksi Demokrat DPRD Konsel Kritik Peran Perusahaan Tambang di Tengah Wabah Corona
“Keadaan ini menimbulkan kekacauan manajemen rumah sakit sebagai pusat pengobatan dan rujukan bagi penyakit umum,” imbuh Hugua.
Oleh sebab itu Hugua menekankan bahwa diperlukan komando yang tepat dan tegas soal strategi mitigasi bencana corona secara tersistem dan terstruktur sampai ke desa pada daerah masing-masing sebelum darurat terjadi. Hugua mengatakan bahwa esensi otonomi daerah adalah kecermatan dan kecepatan kepala daerah mengambil keputusan dalam merealisasikan kebijakan pemerintah pusat di daerahnya.
“Jangan menunggu banyak kasus dan korban berjatuhan baru ambil langkah, itu pasti dan pasti sudah terlambat karena yang ketahuan terinfeksi satu orang tapi ia sudah menularkan beberapa orang keluarga atau sahabatnya sebelum ia diisolasi,” tandas mantan Bupati Wakatobi ini.
Hugua juga mengingatkan pemda untuk segera memikirkan Pusat Isolasi ( isolation center) di tingkat provinsi dan kabupaten termasuk di kecamatan bagi kepulauan yang sulit jangkauanya dengan rumah sakit rujukan. Fungsinya adalah sebagai tempat pemeriksaan dan penanganan awal pasien sebelum yang bersangkutan dirujuk ke rumah sakit atau diisolasi mandiri dirumah masing-masing.
“Hal ini akan sangat membantu managemen rumah sakit rujukan yang juga sebagai tempat penangan paien penyakit umum lainnya, disamping itu juga perlu peningkatan kapasitas aparat medis pada tingkat puskesmas soal pananganan pasien corona serta tata cara melindungi diri dengan APD yang aman,” tandas Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesaia (ISMI) ini. B
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Rosnia