ZONASULTRA.COM,ANDOOLO-Bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Surunuddin Dangga meminta Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo agar tetap menyalurkan anggaran pertanian yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), meski di tengah mewabahnya virus corona.
Hal itu disampaikan Surunuddin Dangga, saat melakukan Vidio Confrence (Vicon) menteri pertanian (mentan) RI mengenai ketersediaan pangan di tengah pandemi covid-19 yang digelar di lahan persawahan Kelurahan Andoolo, selasa (14/4/2020).
“kami ada permohonan, kiranya DAK pertanian jangan ditunda, melalui Pak Mentan untuk disampaikan ke Menteri Keuangan, karena ini sangat urgen untuk kepentingan masyarakat,”kata Surunuddin dalam vicon tersebut.
Surunuddin menjelaskan, dengan tersedianya kebutuhan pangan merupakan salah satu cara pemerintah di daerah untuk melawan virus covid-19. Sebab, menjaga kestabilan pangan akan membantu masyarakat tetap aman di tengah pandemi corona.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah menggelontorkan DAK di daerah itu sebesar Rp9 miliar, namun dengan merebaknya virus corona memaksa Kementrian Keuangan melalui surat edaran untuk menghentikan sementara pengalokasian dana tersebut.
Surunuddin berharap, permintaanya itu dapat dipertimbangkan oleh kemeterian terkait. Sementara itu, dalam vicon bersama beberapa bupati di Indonesia tersebut pemkab Konsel memastikan stok ketahanan pangan di daerahnya itu aman hingga enam bulan kedepan.
Berdasarkan data tim teknis pertanian di daerah itu, dari bulan Oktober 2019 hingga Maret 2020 luasan padi siap panen mencapai 17.280 hektar. Dengan prediksi produksi pangan mencapai 8.000 ton beras per April 2020.
“Daerah kita saat ini masuk awal panen, dan puncaknya bulan Juni. Sekarang yang di panen adalah yang ditanam bulan Januari lalu,”paparnya.
Ia menambahkan, jika ditotal masa tanam dari Januari 2020 hingga bulan Juni, luas tanam padi sawah Konsel mencapai 17.243 Hektar. Dengan proyeksi produksi beras selama enam bulan kedepan sekitar 37.300 ton beras.
“Dengan jumlah ini Konsel masih tetap surplus beras meskipun ditengah pandemi Covid-19. Untuk total kebutuhan konsumsi beras pertahun kita mencapai 34.700 ton. Berarti kita surplus 2.600 ton, itu baru produksi sampai Juni,” rincinya. (b)