ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Amirul Tamim meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk lebih memperhatikan RSUD Baubau yang ditunjuk sebagai RS rujukan pasien Covid-19 untuk wilayah Kepulauan Buton. Terutama terkait kebutuhan dana operasional rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Satu hal yang saya lihat di sini, Baubau itu rumah sakitnya ditunjuk sebagai RS rujukan. Tapi sebagai RS rujukan, kemudian dukungan dananya siapa? Seharusnya Pemprov Sultra,” kata Amirul Tamim melalui sambungan telepon pada Rabu (15/4/2020).
Amirul mengungkapkan RSUD Kota Baubau akan memberikan pelayanan kepada masyarakat Baubau maupun masyarakat kepulauan di sekitar Kota Baubau. Tentu jajaran rumah sakit dan pemerintah daerah bertanya siapa yang akan menangung beban biaya operasional.
Dalam penanganan Covid-19, tenaga kesehatan harus dibekali dengan alat pelindung diri (APD), masker dan sebagainya. Untuk melayani masyarakat Kota Baubau mungkin Pemkot Baubau masih sanggup menanggung biaya operasional, namun sebagai rumah sakit rujukan akan melayani masyarakat di luar Kota Baubau dan butuh biaya besar.
“Bagaimana peran pemprov setelah menunjuk ini, apa tindak lanjutnya dalam memberikan dukungan dana dan fasilitas. Jangan sampai sebentar orang sudah masuk ke rumah sakit ini, keteteran dananya dari mana,” ujar mantan Wali Kota Baubau ini.
Apalagi untuk pasien positif Covid-19 di Sultra semakin bertambah. Amirul mengkhawatirkan penyebaran Covid-19 di Baubau yang merupakan kota transit. Ia menilai meski belum ada kasus positif Covid-19 di Baubau, namun Baubau mempunyai risiko yang tinggi.
“Ini harus jadi perhatian pemprov. Pemprov jangan hanya lihat kasus Covid-19 ini hanya sekitar Kendari, harus lihat utuh wilayah Sultra,” tandasnya.
Amirul sendiri saat ini melakukan work form home (WfH) di Kota Baubau. Rapat DPD saat ini dilakukan secara online melalui virtual conference. (b)