ZONASULTRA.COM, RAHA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melakukan pemeriksaan Rapid Test Andibodi terhadap kelompok prioritas keempat sebanyak sembilan orang yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP). Hasil pemeriksaan Rapid Test sembilan orang itu negatif.
Hal itu dibenarkan Jubir Covid-19 Muna, dr La Ode Wahid Agigi, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (16/4/2020). “Hari ini kita kembali melakukan pemeriksaan Rapid Test kepada kelompok prioritas keempat sebanyak 9 orang. Dan hasil rapid test semua negatif,” kata dr Wahid yang juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
Menurutnya, data pemeriksaan hari ini jika disandingkan dengan data pemeriksaan sebelumnya, maka hasil positif pada rapid test Covid-19 cenderung mengalami turun. Pada pemeriksaam pertama tanggal 7 April 2020 diperiksa 12 orang dan 5 positif (42%), kemudian tanggal 9 April 2020 diperiksa 14 orang dan positif 6 orang (42%).
Selanjutnya, tanggal 13 April 2020, yamg diperiksa sebanyak 26 orang dan 7 orang postif (27%). Kemudian, hari ini tanggal 16 April 2020, diperiksa 9 orang dan hasilnya semua negatif.
dr Wahid sapaan akrabnya menjelaskan pemeriksaan Rapid Test oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Muna menggunakan sampel darah vena (bukan sampel darah tusuk jari) di bawah tanggung jawab dr.Erviana Zuhria,SpPK. Untuk metode pembagian berdasarkan kelompok prioritas didasarkan pada kecurigaan adanya Pasien Nol di Muna.
“Pemeriksaan rapid test emang terkesan lambat, tetapi hasil yang diperoleh lebih dipercaya, bisa menghemat kita Rapid Test, mudah memetakkan kasus. Kalau sekiranya (mudah-mudahan negatif semua) pada pemeriksaan swab metode RT-PCR terhadap 18 orang ada yang positif, maka hal ini memudahkan tim Gugus Tugas Covid-19 Muna melakukan tracing kontak, dan bisa menekan penyebaran virus corona secara cepat di Muna,” jelasnya.
Terkait berita yang beredar di media sosial bahwa pemeriksaan swab terhadap 18 orang sudah ada hari ini, itu tidak benar. Skenario penanganan bila ada yang positif tidak seperti di medsos yang terlalu berlebihan dan bisa membuat mereka frustrasi.
“Mari kita perlakukan baik-baik kepada 18 orang ini, seperti pasien pada umumnya. Saya yang bertanggungjawab sepenuhnya kepada 18 orang ini. Kami selalu berkoordinasi kepada Dandim dan Kapolres Muna, untuk penanganan penyebaran Covid 19 ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk memutus rantai penularan Covid-19 butuh kerja sama berbagai pihak, termasuk pasien Rapid Test Positif dan RT-PCR. “Kita bisa bayangkan bila nama-nama kontaknya disembunyikan oleh mereka akibat teror mental oleh masyarakat. Mereka tidak minta ditulari Virus Corona, ini musibah,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi aturan dari pemerintah dengan meningkatkan antibodi dengan makan makanan yang bergizi dan seimbang dengan memprioritaskan protein, vitamin dan mineral, istrahat dan tidur yang cukup. Kemudian, menghindari terpapar virus dengan mengoptimalkan social distancing (jangan berkerumun/berkumpul) atau physical distancing (jaga jarak), wajib pake masker, dan tetap berada dirumah, kalau harus keluar rumah tetap wajib pakai masker, cuci tangan dgn air mengalir pakai sabun. (b)
Kontributor : Kasman
Editor : Kiki