Puluhan Tahun Menambang PT KNN Disebut Tak Punya Kontribusi untuk Warga di Morombo Pantai

Tambang PT WAI
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – setelah puluhan tahun melakukan eksplorasi penambangan biji nikel di wilayah Desa Marombo Pantai, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Perseroan Terbatas (PT) Konawe Nikel Nusantara (KNN) disebut tak memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat.

Perusahaan nikel yang beroperasi sejak 2009 ini disebut tidak perduli dengan kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi sebagai dampak pandemik wabah virus corona atau Covid-19, padahal perusahaan ini diketahui menggunakan jalan usaha tani milik pemerintah desa yang digunakan sebagai jalan holing.

Kepala Desa Marombo Pantai Imran Kamal menjelaskan, sejak pandemi covid-19 warga desa memintanya untuk berkoordinasi dengan perusahaan tersebut agar bisa memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak. Berbekal permintaan warganya, ia pun mencoba memasukan usulan kepada perusahaan tersebut.

Sayangnya, usulan yang berisikan permintaan bantuan itu tak direspon oleh pihak perusahaan tanpa keterangan apa-apa.

“Sudah sering kali kami di janji oleh perusahaan ini (PT KNN), namun nyatanya itu hanyalah janji belaka. Ini kan lagi pandemik Covid-19, tapi tidak ada juga kontribusi sembako atau apalah. Perusahaan dari luar saja masih prihatin kepada kami, mereka masih berbagi kepada warga saya disini,” Kata Imran kepada awak media via selulernya, Minggu (17/5/2020)

Kata dia, perusahaan ini resmi beroperasi sekitar 21 tahun silam, namun kontribusi nyata untuk masyarakat seperti perekrutan tenaga kerja dari warga setempat dan juga program Corporate Social Responsibiliti (CSR) perusahaan belum pernah dirasakan oleh masyarakat.

Ia menuturkan, warga Desa Marombo Pantai pernah membuat perjanjian yang dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan dan kepala desa, namun janji perusahaan untuk menyejahterakan masyarakat melalui program CSR dan perekrutan tenaga kerja tak kunjung ditepati.

“Sejak adanya perjanjian itu, saya sudah dua kali mengkonfirmasi kepada pimpinan perusahannya, namun mereka tidak pernah merespon, bahkan terkesan menghindari kami jika ingin bertemu,” Ujarnya.

Jika pihak perusahaan tak kunjung memberikan kejelasan soal perjanjian ini, Imran mengaku, ia dan warganya akan menutup jalan usaha tani yang digunakan perusahaan untuk mengangkut material ore nikel dari areal penambangan menuju pelabuhan atau jety.

Sementara itu, Komisarin Utama PT. KNN, Syamsul saat dikonfirmasi, membantah tudingan Kades Marombo Pantai yang menyebut perusahaannya belum pernah memberikan kontribusi kepada masyarakat lingkar tambang.

“Tidak benar itu Pak, sejak menambang kami selalu memberikan bantuan kepada warga, bukan hanya satu desa tapi ada empat desa di sekitar kami dan itu selalu kami bantu,” Ujar Syamsul via selulernya.

Untuk pencairan CSR, Syamsul mengaku sudah sering mengeluarkannya melalui Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut). Terkait dengan permintaan bantuan seperti yang disebutkan Kades Marombo Pantai, Imran Kamal, ia mengaku belum pernah menerima usulan permintaan tersebut.

“Belum pernah ada proposal, sampai saat ini saya belum membacanya atau melihatnya. Kami disini selalu berkoordinasi dengan Bupati Konut Pak Ruksamin soal permintaan masyarakat atau CSR, jadi kalau kami disebut tidak ada kontribusi itu salah,” Imbuhnya.

Sayangnya, Syamsul belum mau memberikan keterangan terkait penggunaan jalan milik pemerintah desa sebagai jalan houling perusahaan. Saat awak media menanyakan hal itu, Syamsul langsung menutup telephone selulernya. b

 


Kontributor : Restu Tebara
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini