ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jumlah penumpang Kapal Feri yang melayani rute pelayaran domestik di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan drastis hingga 87 persen pada musim mudik lebaran Idul Fitri tahun ini.
General Manager PT ASDP Indonesia Feri (Persero) Cabang Baubau Suharto mengatakan, sejak H-7 hingga H+2 lebaran Idul Fitri penumpang yang diangkut pada semua lintasan penyeberangan hanya 13.860 orang atau sebesar 13 persen saja dari total tahun lalu sebesar 110.422 orang.
“Kan kondisi tidak normal mas, masalahnya juga ada larangan mudik, ya maklumlah,” ungkap Suharto melalui pesan WhatsApp, Kamis (28/5/2020).
PT ASDP Baubau melayani rute pelayaran penyeberangan antarpulau dengan 10 armada yakni Torobulu-Tampo, Amolengo-Labuan, Baubau-Waara, Kendari-Langara, Baubau-Dongkala, Baubau-Siompu, Dongkala-Mawasangka, Dongkala-Kasipute, Baubau-Tolandona, Raha-Pure, serta Kamaru-Wanci.
Kebijakan larangan mudik ini serta penetapan syarat penumpang yang bisa diangkut menggunakan armada kapal laut telah diatur oleh pemrintah dalam Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat Nomor 4 tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).
Disebutkan dalam edaran tersebut bahwa pelayanan penyeberangan tetap diberikan bagi lembaga/instansi yang berhubungan dengan percepatan penanganan Covid-19 seperti aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, pegawai BUMN, lembaga usaha yang semuanya berhubungan dengan penanganan Covid-19 dengan pembuktian surat tugas/dinas. Termasuk masyarakat yang mengalami musibah dengan menunjukkan bukti surat keterangan kematian dari lingkungan setempat serta harus memiliki surat keterangan sehat dari instansi kesehatan saat akan melakukan perjalanan.
Kemudian bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mereka harus mengikuti alur persyaratan dengan wajib rapid test sebelum bisa membeli tiket kapal. Apabila dinyatakan nonreaktif Covid-19 dan memenuhi semua persyaratan maka bisa membeli tiket dan melakukan perjalanan.
“Ya tentunya kami tetap menunggu hasil pemeriksaan tim kesehatan di pelabuhan, kalau masyarakat atau katakanlah calon penumpang lolos pemeriksaan ya kami sediakan tiket. Di kapal pun kami sudah melakukan pembatasan tempat duduk berjarak,” katanya.
Meski mengalami penurunan drastis jumlah penumpang yang diangkut selama musim
lebaran ini, pihaknya memaklumi hal tersebut sebagai dampak di tengah pandemi corona dan pembatasan penumpang adalah salah satu cara memutus mata rantai virus yang sudah menjangkiti 23 ribu orang di Indonesia dan 226 orang di antaranya berasal dari Sultra itu. (A)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma