ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lima pemuda Kota Kendari yang terhimpun dalam Techno Studio berhasil menciptakan teknologi pemantau warga yang melakukan karantina mandiri. Alat ini berupa perpaduan antara gelang dan aplikasi bernama Covid-19 Heroes.
Salah seorang pengembang aplikasi, Abdul Thalib menjelaskan cara kerja aplikasi ini dengan menghubungkan barcode yang telah ditautkan di gelang ke aplikasi Covid-19 Heroes. Secara otomatis, data pribadi dan lokasi warga akan terbaca ke dalam sistem.
Gelang itu nantinya, akan dikenakan oleh warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Selama 14 hari gelang akan melingkar di tangan warga dan tidak bisa dilepaskan kecuali dirusak. Gelang itu juga tahan terhadap air karena terbuat dari kertas plastik.
“Jika saat karantina warga keluar menjauhi rumah atau tempat karantina sejauh radius 50 meter, maka secara otomatis operator akan menerima peringatan. Warga tersebut langsung dijemput oleh petugas medis,” jelas Abdul Talib saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (28/5/2020).
Tak hanya itu, menurut Talib, kelebihan dari sistem ini juga bisa mengontrol kondisi kesehatan warga yang menjalani karantina, mulai dari tekanan suhu tubuh dan gejala yang mirip dengan Covid-19.
Dia mengaku, pembuatan gelang ini untuk menyambut pikiran Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir yang ingin bisa mengawasi orang yang baru masuk ke dalam Kota Kendari dan melakukan karantina mandiri.
“Awalnya gelang ini akan diterapkan di pintu gerbang perbatasan Kota Kendari dan dipasang untuk warga yang akan masuk saat penerapan PSBB. Tapi sistem ini baru diterapkan bagi yang reaktif Covid-19 dari hasil rapid test,” tukas dia.(*)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Kiki