ZONASULTRA.COM,LASUSUA– Sejumlah Warga di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluh karena kesulitan mendapat tabung gas elpiji 3 kilogram (kg). Bahkan, harga tabung melon tersebut di tingkat pengecer melonjak tinggi.
Salah satu warga desa Kondara kecamatan Pakue, Arbi Jais mengatakan kelangkaan tabung gas subsidi tersebut sudah sepekan dirasakan. Ia sering tidak kebagian gas isi ulang di tingkat pengecer sekitar rumahnya.
Kata dia, akibat kelangkaan tersebut beberapa penyalur memamfaatkan situasi tersebut yakni di tingkat agen hanya Rp21 ribu namun di tingkat pengecer mencapai Rp40 ribu per tabung.
“Sudah sekitar seminggu susah tabung, harganya juga naik dan bervariasi di pengecer mulai Rp25 ribu sampai Rp40 ribu itupun kalau ada, karena sekarang susah sekali didapat,” kata Arbi Jaiz kepada awak zonasultra.id, Senin (22/6/2020).
Hal senada juga dirasakan warga Lasusua Iwan. Ia biasanya mendapatkan tabung gas tersebut langsung ke tingkat pangkalan namun dua pekan terakhir selalu melihat pasokan berkurang, olehnya itu ia meminta pemerintah setempat mengatasi kelangkaan tersebut sebab akan menyulitkan bagi warga jika ingin memasak.
“Sebelum semakin parah harusnya ada peran pemerintah mengatasi masalah ini, apalagi tabung gas itu kebutuhan rumah tangga,” kata Iwan.
Sementara itu, Salah satu pemilik Pangkalan Tabung Gas Lasusua Musliadi membenarkan terjadinya kelangkaan tabung tersebut. Sejak bula ini (Juni) mulai terjadi berdasarkan jumlah pasokan yang dia terima dari agen.
“Penyebabnya kami tidak tahu, kami belum mendapat informasi penyebab kelangkaan itu, yang jelas stok dari agen dikurangi. Biasanya 100 hingga 150 sekali antar namun sebulan terakhir hanya 30 sekali pembongkaran,” ujarnya.
Salah satu agen, pihak PT Utara Persada Mandiri, Eniati menjelaskan penyebab kelangkaan elpiji 3 kilogram tersebut karena disebabkan distribusi pengiriman dari Kendari terhambat sebab banyak jalan yang rusak berimbas lebih lama dari sebelumnya untuk masuk di wilayah Kolut.
“Yang jadi penyebabnya karena pengiriman dari Kendari terhambat. Ada beberapa titik jalan rusak menuju ke Kendari,” tandasnya. (A)