ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menunda pembuatan drainase simpang empat SMAN 2 Baubau. Rencananya drainase itu akan membelah Jalan Betoambari, perempatan depan SMAN 2, dan bakal dikerjakan tahun ini.
Kepala Dinas PUPR Kota Baubau Andi Hamzah mengatakan, penundaan merupakam imbas dari pandemi Covid-19. Penundaan sendiri tanpa batas waktu yang ditentukan.
“Kami hanya kebagian Rp36 miliar dari DAU (Dana Alokasi Khusus) APBD tahun 2020. Dengan anggaran seperti ini maka sulit untuk kita mengerjakan semua yang telah direncanakan,” terang Hamzah ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/7/2020).
Hamzah mengungkapkan, pemerintah pusat telah memotong 10 persen DAU APBD Kota Baubau tahun 2020 dari sebelumnya Rp800 miliar. Kebijakan ini merupakan imbas dari pandemi Covid-19. Sepuluhpersen potongan tersebut digunakan untuk penangan Covid-19.
Di sisi lain, aku Hamzah, saat ini pihaknya begitu sulit meminta anggaran dari pemerintah pusat untuk pengerjaan infrastruktur di daerah. Bahkan, lanjutnya, tidak ada Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan pada PUPR Kota Baubau pada tahun 2020. Kondisi ini diprediksi bakal berlangsung tahun 2021.
Kedua alasan tersebutlah yang mengakibatkan penundaan pembuatan drainase di penempatan SMAN 2 Kota Baubau yang sering digenangi air setiap musim penghujan. Genangan air di sana dapat mengakibatkan kerusakan pada badan jalan yang ramai lalu lintas.
Padahal sebelumnya, urai Hamzah, PUPR telah mematangkan perencanaan drainase tersebut. Di mana dibutuhkan anggaran Rp8 miliar.
“Dari Rp36 miliar itu bidang cipta karya yang membidangi drainase kami alokasikan Rp7 miliar. Itu saja tidak cukup untuk membiayai pembuatan drainase di depan SMAN 2 itu. Saya tidak berani kalau harus buat drainase separuh dulu, pasalnya jalan di sana itu ramai dilalui pengendara,” terang Hamzah.
Tahun 2020 pihaknya lebih mengutamakan perbaikan beberapa ruas jalan dibanding proyek drainase tersebut. Itu pun tidak semua ruas jalan yang mengalami kerusakan yang bakal dikerjakan. Bakal dilakukan prioritas sesuai tingkat kebutuhanya. (b)