Bibit Kultur Jaringan Rumput Laut Dikembangkan di Butur

180
Bibit Kultur Jaringan Rumput Laut Dikembangkan di Butur
KULTUR JARINGAN : Bibit unggul kultur jaringan rumput laut hasil kerja sama Pemda Butur bersama tim peneliti UHO secara resmi dilepas oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas, kepada para petani rumput laut, Minggu (26/7/2020). (Ifang/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Sebelas paket bibit unggul kultur jaringan rumput laut dilepas kepada para petani secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas, di Desa Banu-Banua Jaya, Kecamatan Kulisusu, Buton Utara (Butur) pada Minggu (26/7/2020).

Bibit rumput laut tersebut yang disalurkan ke beberapa kelompok petani rumput laut di wilayah Buton Utara merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) dengan tim peneliti Universitas Halu Oleo (UHO).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sultra, La Ode Kardini, mengapresiasi tim peneliti UHO atas keberhasilan mewujudkan bibit rumput laut dari hasil kultur jaringan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Pemda Buton Utara.

Keunggulan bibit rumput laut kultur jaringan ini dibandingkan varian lokal lainnya dari perbandingan hasil panen bisa mencapai dua kali lipat. Selain itu, memiliki bentuk fisik yang jauh lebih besar serta tahan terhadap hama.

“Adanya rumput laut kultur jaringan yang dilahirkan di Buton Utara semoga bisa mengantarkan daerah ini menjadi daerah penghasil bibit unggul yang terbaik. Kemudian menjadi potensi yang kita harapkan untuk bisa menunjang tumbuhnya perekonomian masyarakat Sulawesi Tenggara,” ujar Kardini.

Sulawesi Tenggara memiliki potensi luas wilayah untuk rumput laut 47.000 hektar. Namun, yang saat ini bisa dikelola kurang lebih 9.000 hektar. Dari 9.000 hektar menghasilkan rumput laut 37.000 ton per tahun.

Di kesempatan yang sama, Bupati Butur, Abu Hasan, turut menyampaikan, bahwa pemda setempat berupaya membangun Buton Utara berbasis keunggulan lokal dengan sumber daya alam (SDA) yang ada. Ia mengatakan sumber daya tersebut ada yang bisa diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.

“Yang tidak dapat diperbaharui ada tambang. Tapi saya belum memilih mengelola tambang yang ada. Mungkin generasi ke depan. Saya memilih sumber daya yang bisa diperbaharui. Pertanian organik, perikanan, kelautan serta perkebunan kita kembangkan. Insyaallah bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat,” pungkas Abu Hasan.

Abu Hasan juga mengajak para kelompok petani rumput laut yang sempat hadir, agar menyampaikan rasa terima kasih kepada tim peneliti Universitas Halu Oleo. Dari hasil pengembangan tersebut para petani rumput laut daerah setempat ada peningkatan pendapatan pokok maupun pendapatan tambahan.

Hal yang sama dikemukakan, Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas, bahwa wilayah Butur dengan sumber daya alam yang melimpah sangatlah tepat bila konsep pengembangan bidang pertanian dan bidang kelautan menjadi fokus pemda setempat. Ia mengatakan keberhasilan pemerintah tergantung kebijakan pemerintah daerah melalui program unggulan berdasarkan potensi.

“Rumput laut sebagai salah satu potensi yang luar biasa di Butur. Ini akan memberikan manfaat, dan muaranya untuk kesejahteraan masyarakat kalau betul-betul kita kembangkan,” tutupnya. (B)

 


Penulis : M5
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini