ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan digelar pada 15 September 2020. Jadwal ini telah final berdasarkan ketetapan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Sekretaris Dinas (Sekdin) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Baubau, Abdul Rahman, mengatakan SKB CPNS di Baubau bakal digelar di Gedung Maedani yang terletak di Jalan Simpanjongga, Kelurahan Lamangga, Kota Baubau. Pelaksanaan SKB ini akan dibagi tiga sesi dalam waktu satu hari dengan peserta sebanyak 183 orang.
“Insyaallah SKB akan dilaksanakan satu hari saja, karena peserta kita yang tadinya 225 hanya 183 yang mendaftaar ulang alias memilih tempat di Kota Baubau. Selebihnya itu mereka memilih tempat di BKN,” kata Abdul ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/8/2020).
Karena pelaksanaan SKB CPNS kali ini digelar di tengah pandemi Covid-19, maka ada beberapa aturan yang telah dirancang demi melancarkan proses SKB tanpa menambah kluster penularan baru. Peraturan itu yakni, peserta yang boleh mengikuti ujian hanya mereka yang memiliki suhu tubuh normal, para peserta diwajibkan menggunakan masker atau face shiel serta diminta untuk menjaga jarak agar tidak kontak fisik satu dengan lainya.
Lanjut Abdul, bagi peserta yang memiliki gejala demam tinggi disertai batuk alias tanda-tanda gejala Covid-19, tidak diperkenankan mengikuti ujian. Peserta yang demikian akan disiapkan tempat dan waktu tersendiri utuk menyelesaikan SKB CPNS.
“Kalau tidak memungkinkan mengikuti ujian, kita siapkan ruangan khusus atau kita siapkan waktu cadangan untuk mereka. Mereka akan melaksanakan SKB tidak bersamaan dengan peserta lainya,” terang Abdul lagi.
Untuk menjamin pemeriksaan pada peserta SKB CPNS, tambah Abdul, BKPSDM Kota Baubau telah menyiapkan ruangan sterilisasi. Di mana sebelum peserta memasuki ruang ujian, wajib diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh tim medis dari puskesmas.
“Sekarang ini kita masih mempersiapkan tempat untuk pelaksaan itu, kami juga sementara koordinasi dengan pihak terkait. Utamanya Dinas Kesehatan yang harus menyiapkan perawat dan dokter dari puskesmanya. Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian, penyedia jaringan internet, serta Sat Pol PP,” ungkap Abdul. (b)
Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki