ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Video viral diduga pesta minuman keras (miras), menyeret nama seorang legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Baubau, juga oknum aparatur sipil negara (ASN) setempat.
Dugaan pesta miras ini dibantah oleh oknum ASN yang terlibat, bernama Firman Ndoloma. Firman memastikan video yang diunggah di media sosial telah diedit. Dia juga membantah telah menenggak minuman keras karena menurutnya yang diminumnya saat itu adalah jus.
Firman menjelaskan video tersebut terdiri dari tiga bagian, berdurasi 9 detik, 3 detik, dan 14 detik. Potongan video itu disatukan menjadi 23 detik dan diunggah di grup facebook “laporan warga Baubau” oleh orang tidak bertanggung jawab.
Meski demikian, kata Firman, ketiga video tersebut direkam di tempat yang sama, tapi waktu yang berbeda. Video berdurasi 9 dan 3 detik direkam oleh orang bernama Ayunda pada 15 September 2020. Sementara video berdurasi 14 detik, kata Firman, merupakan instastory (video cerita di Instagram) milik orang lain.
Ketiga video tersebut direkam di rumah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Baubau, Nur Aksa. Ada empat orang pemuda di sana saat itu.
“Jadi video yang ada minuman keras itu, di situ saya pribadi tidak ada saya di situ. Dan NA (Nur Aksa) selaku pemilik rumah juga tidak ada di tempat itu. Intinya video itu di tempat yang sama dan waktu yang berbeda, yang ada botol minuman itu,” kata Firman saat ditemui di sebuah kafe di Kota Baubau, Selasa (22/9/2020).
Firman membantah kalau ada pesta miras di sana. Saat ditanyai minuman apa yang ia teguk saat itu sebagaimana ditampilkan dalam video, kata Firman, itu hanya jus.
Sementara soal adanya narasi video mengatakan Firman dan Nur Aksa berciuman, kata dia, itu hanya gurauan dari si perekam yang bernama Ayunda. Firman menjelaskan, bercanda memang merupakan gaya bicara sehari-hari dari Ayunda.
“Kalau lihat videonya itu jelas tidak ada satu pun menunjukkan ada adegan bermesraan, apa lagi sampai berciuman, itu saling membisik karena kita membicarakan hal privasi,” kata Firman lagi.
Pertemuan itu bermula ketika Firman dan Nur Aksa bertemu di sebuah acara. Karena sudah lama tidak bertemu maka mereka berinisiatif kumpul dan reuni di kediaman Nur Aksa.
Soal bagaimana kegiatan mereka saat itu bisa tersebar di area publik (media sosial), Firman tidak begitu tahu pastinya. Yang jelas saat itu Ayunda hanya mengatakan membagikan video tersebut ke seorang temannya.
Karena menghebohkan publik, Firman secara pribadi memohon maaf. Dia tidak menyangka reuni sahabat yang dilakukan saat itu bakal viral dan buat kegaduhan.
Setelah heboh video tersebut, Firman saat ini tengah berusaha membersihkan nama baiknya. Dia meminta media agar tidak terlalu jauh mengaitkan banyak persoalan, semisal mengaitkan kejadian itu dengan profesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan juga almamaternya.
“Karena saya di sini di luar jam kantor, menghadiri pertemuan di rumah teman saya, dan tidak memakai baju dinas, tidak membawa embel-embel itu semua,” terang dia kepada wartawan.
Karena video viral diduga pesta miras tersebut, Firman mengaku kini harus menjalani pemeriksaan di Inspektorat Kota Baubau. Dia dimintai klarifikasi untuk mengukur kadar kebenaran klaim dari video tersebut. Jika terbukti Firman melakukan pesta miras, Wali Kota Baubau, AS Tamrin, sudah mengatakan bakal memberi sanksi, bahkan bisa di-nonjob dari jabatannya sebagai kepala seksi di Dinas Pariwisata Kota Baubau. (B)