Setahun Berlalu, Polda Sultra Belum Berhasil Ungkap Kematian Yusuf

Sebelum Meninggal, Yusuf Kardawi Alami Pendarahan di Kepala
KORBAN BENTROK - La Ode Yusuf Badawi, korban bentrok saat mengikuti aksi menolak RKUHP dan UU KPK di DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari pada hari Kamis (26/9/2019) kemarin. (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sudah setahun, Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) belum bisa mengungkap pelaku pembunuhan dalam kasus kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Yusuf Kardawi.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sultra Kombes Pol La Ode Aries Elfatar mengklaim sangat serius untuk menuntaskan kasus ini. Maka itu, dirinya tengah berkoodinasi dengan sejumlah kampus untuk mencari informasi mengenai kronologi tragedi 26 September 2019 lalu.

“Untuk membantu penyidik memberikan informasi tentang bagaimana proses pada saat itu sehingga almarhum Yusuf ini seperti yang viral itu jatuh, masuk rumah sakit dan besoknya meninggal dunia,” ujarnya ketika ditemui di Mapolda Sultra, Senin (28/9/2020).

Dirinya berdalih, polisi sampai saat ini belum bisa menemukan saksi yang melihat atau mendengar siapa yang mengakibatkan meninggalnya M Yusuf Kardawi, termasuk penyebab meninggalnya mahasiswa Fakultas Teknik UHO tersebut.

Aries meminta seluruh masyarakat di Kota Kendari, ataupun mahasiswa untuk membantu penyidik agar bisa membuka secara terang siapa yang bertanggung jawab terhadap meninggalnya Yusuf. Dia memastikan tak pernah menutupi kasus ini.

“Kalau ada yang mempertanyakan silakan, langsung kepada saya, 1 kali 24 jam di kantor, di mana pun saya siap menerima, sama-sama membuka kasus ini secara terang benderang. Tidak ada satupun yang dilindungi, tidak ada yang ditutup-tutupi, siapapun tentang pelaku meninggalnya Yusuf ini kita akan pidanakan,” tegas dia.

Aries menyebut polisi tidak alergi dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa. Sebab, pihaknya menyadari itu adalah bentuk kontrol untuk menyuarakan kekurangan dari kinerja kepolisian. Sehingga, ia mempersilakan para mahasiswa untuk berdemo.

“Jangan sampai aksi ini malah dilakukan untuk mencari hal-hal yang memang akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Kalau memang harus aksi, silakan tapi jaga keamanan, jangan sampai ada penyusup yang masuk di tengah-tengah mahasiswa yang akan menciderai mahasiswa,” pungkas dia. (A)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini