ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk deretan 10 besar dari 34 provinsi di Indonesia, sebagai daerah yang giat mengimplementasikan Inpres nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) .
Hal itu disampaikan oleh Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Ghiri Prawijaya dalam kegiatan Focus Group Discussion Fasilitasi P4GN dan Implementasi Inpres No. 2 Tahun 2020 tentang RAN P4GN dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024, di Kendari, Kamis (1/10/2020).
Dengan masuknya Sultra dalam deretan 10 besar implementasi Inpres nomor 3 tahun 2020, Ghiri berharap dapat mendorong seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah dalam mencegah peredaran gelap narkotika.
“Dalam pelaksanaanya setiap instansi/lembaga wajib mengimplementasikan empat poin generik yaitu, sosialisasi P4GN, pelaksanaan test urine sebagai deteksi dini, pembuatan regulasi P4GN dan pembentukan Satgas/Relawan Anti Narkotika,” ungkap Ghiri.
Ghiri juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra yang telah menyediakan dana APBD untuk kegiatan Tim Terpadu P4GN tahun 2020. Terima kasih dan penghargaan yang tinggi diucapkannya kepada semua pihak, yang telah berperan aktif dalam mencegah dan memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Provinsi Sultra.
“Hal ini guna mendukung percepatan pembangunan daerah, demi mewujudkan Sultra yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Sultra Nur Endang Abbas menegaskan, pemerintah akan terus berupaya menangani dan mencegah penyalahgunaan narkotika di Bumi Anoa. Menurutnya, Gubernur bersama para Bupati dan Wali Kota akan terus memberikan dukungan moril kepada BNNP Sultra.
“Ada komitmen bersama dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, sebab itu adalah tanggungjawab kita bersama, pemerintah akan terus mendukung langkah dari BNNP Sultra,” ujar Nur Endang. (B)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Rizki Arifiani
