ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi (Sultra) menyerahkan bantuan usaha ekonomi bagi masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH) Pasamaturuan Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Konawe Utara (Konut).
Bantuan berupa alat pengiris minyak sebanyak dua unit, alat pengemasan abon tiga unit, dan dua unit alat pembuat abon ikan diserahkan langsung oleh Kepala Balai KSDA Sultra, Sakrianto Djawie di Balai Desa Labengki, Kamis (8/10/2020).
Prosesi penyerahan bantuan dilakukan dengan mengikuti standar protokol kesehatan penanganan Covid-19. Disaksikan oleh Kepala Desa Labengki Kamarudin dan TNI Angkatan Laut Pos Konut bersama masyarakat desa tersebut.
Sakrianto mengatakan, bantuan ini diberikan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan usaha kelompoknya. Tak hanya itu, dengan bantuan tersebut maka bisa menjadi usaha mandiri yang nantinya mampu memajukan ekonomi masyarakat.
“Menjadi komitmen BKSDA untuk membantu kehidupan masyarakat yang berada di sekitar kawasan. Mari kita sama-sama menjaga kawasan,” ujarnya.
Kata dia, BKSDA Sultra tidak sekedar mengelola kawasan tetapi juga memperhatikan masyarakat dengan meningkatkan kapasitasnya. Menurutnya dengan meningkatnya kapasitas mereka maka ekonomi mereka juga ikut tumbuh.
Untuk diketahui, Desa Labengki merupakan desa wisata yang terletak di Kabupaten Konawe Utara dan berada di Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Lasolo. Mata pencaharian masyarakat selain sebagai nelayan, petani kelapa juga sebagai pemandu wisata.
Potensi alam Pulau Labengki yang kaya akan hasil laut, keindahan karang laut dan destinasi wisata merupakan keunggulan akan Pulau Labengki. Masyarakat pada umumnya bergantung akan hasil laut dan wisata di Pulau Labengki.
Sementara itu, Kepala Desa Labengki Kamarudin mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh BKSDA Sultra. Ke depan bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kawasan untuk meningkatkan perekonomiannya.
“Bantuan ini sangat membantu masyarakat mengingat wilayah kami adalah kawasan yang kebanyakan masyarakatnya bergantung pada hasil laut dan wisata,” pungkasnya. (b)
