ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI-Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) meraih piagam penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang keenam kalinya secara berturut-turut.
Piagam yang ditandatangani Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani itu diserahkan langsung oleh Kepala kantor wilayah Ditjen Perbendaharaan (PBN) Provinsi Sultra, Arif Wibawa kepada Penjabat Sementara (PJS) Bupati Kabupaten Wakatobi, Aslaman Sadik, Jumat (9/10/2020).
Kepala kantor wilayah Ditjen Perbendaharaan (PBN) Provinsi Sultra, Arif Wibawa mengatakan, raihan WTP untuk Pemda Wakatobi karena berdasarkan indikator laporan keuangan dinyatakan bagus, dan temuannya sedikit.
“Kalau ada temuan-temuan, itu minor bukan mayor. Kalau mayor otomatis WDP, tapi kalau itu minor administratif dan tidak ada yang berpotensi frot, itu biasanya jarang kalau sudah dinyatakan WTP,” kata Arif saat ditemui di kantor sekretariat daerah (setda) Kabupaten Wakatobi, Kecamatan Wangiwangi, Jumat, (9/10/2020).
Baca Juga :
Begini Potret Pariwisata Wakatobi di Era Arhawi
Selain Wakatobi, lanjut dia, yang meraih WTP berturut turut enam kali adalah Kota Kendari, Kota Baubau.
“Kalau sudah enam kali berturut-turut. Berarti sudah melaksanakan seluruh indikator itu sejak enam tahun yang lalu. Berarti pengelolaannya sudah bagus, harapan kita tinggal konsisten saja dari tahun ke tahun,”terangnya.
Hanya di tahun 2020 ini agak berbeda karena ada penanganan Covid-19.
“Covid-19 itu kan akun-akun baru, jangan sampai akun-akun itu tidak ada pengaturannya, juknisnya tidak jelas. Jangan sampai juga terlewat akirnya tidak ada pertanggung jawaban,”ucapnya.
Misalkan ada belanja untuk Covid-19 tapi tidak tepat sasaran. Hal-hal semacam itu yang agak berbeda dengan tahun anggaran 2019.
“Karena sebentar lagi sudah mau tutup tahun, akan diperiksa lagi, hendaknya teman-teman di Kabupaten Wakatobi ikut memitigasi lagi. Ini juga akun-akun Covid-19 itu banar-benar harus sesuai aturan, juknis dan sesuai tuntutan,”paparnya.
PJS Bupati Kabupaten Wakatobi, Aslaman Sadik mengungkapkan jika laporan keuangan sudah bagus, namun harus lebih ditingkatkan lagi. Sehingga diharapkan, ke depan mudah-mudahan dapat diraih lagi untuk ketujuh kalinya.
“Jadi pengelolaan anggaran itu harus akuntabel dan transparan, agar kendala-kendala yang masih ada sedikit bisa kita benahi. Supaya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan anggaran, tahun depan bisa lebih baik dan tidak ada lagi temuan-temuan, agar dapat kembali meraih WTP yang ketujuh kalinya,” terangnya.
“Tadi juga sempat disampaikan bahwa ada satu Kabupaten di Sultra yang tiga kali meraih WTP setelah itu dihentikan dan tidak mendapat WTP lagi. Lantaran pengelolaan anggarannya kurang bagus, karena tidak transparan,”tutup Aslaman. (b)