Tim Rapi Sebut Hasil Survei HI Tidak Akurat, Responden Diduga Diintervensi

Tim Rapi Sebut Hasil Survei HI Tidak Akurat, Responden Diduga Diintervensi
Jubir Rapi, Wahidin Kusuma Putra bersama La Ode M Rajiun Tumada

ZONASULTRA.COM, RAHA – Tim pemenangan pasangan calon (paslon) La Ode M. Rajiun Tumada – La Pili (Rapi) menyebut hasil survei yang dirilis Haluoleo Institute (HI) tidak akurat dan tidak bisa dijadikan rujukan untuk memprediksi hasil Pilkada Muna 2020.

Juru Bicara (Jubir) Rapi, Wahidin Kusuma Putra saat dihubungi, Rabu (2/11/2020), mengatakan, survei HI untuk Pilkada Muna dilakukan pada 20-26 Oktober 2020, masih 45 hari sebelum pemungutan suara dilakukan. Jelas tidak bisa menjadi rujukan dalam memprediksi hasil Pilkada Muna.

Menurut Wahidin, dinamika politik pilkada, khususnya Pilkada Muna, perubahannya jauh lebih agresif dibanding pentas politik yang lain. Apalagi yang bertarung di Muna sama-sama figur yang punya pengalaman menjadi bupati.

Olehnya, melakukan survei dengan rentang waktu yang masih sangat jauh dengan jadwal pemungutan suara hasilnya tidak akan akurat dalam konteks membaca peluang dan memprediksi hasil Pilkada Muna.

Lebih jauh, mantan Ketua DPD Sultra ini menduga bahwa hasil survei HI merupakan pesanan calon petahana. Sebab, metodenya meragukan dan terindikasi manipulatif.

“Pemilihan respondennya meskipun dilakukan secara acak, namun pada prosesnya sudah pasti ada campur tangan pemerintah desa saat menyiapkan sampel frame sebaga data awal sebelum melakukan pengacakan,” bebernya.

Dikatakan, dalam proses ini sangat gampang memanipulasi proses penentuan responden sesuai dengan pesanan petahana. Pada kondisi itu, respondennya juga pasti diintervensi agar memberikan jawaban sesuai dengan keinginan perangkat pemerintah yang menjadi pekerja politik untuk memenangkan petahana.

Selain itu, materi pertanyaan yang disiapkan oleh HI sengaja menggiring jawaban pemilih agar menguntungkan petahana.

Hasil survei yang dirilis Lembaga Halueo Institute (HI) pada 1 Desember 2020 menempatkan pasangan calon Rusman – Bahrun sebagai pemenang dengan angka keterpilihan 62,7%, pasangan calon Rajiun – La Pili 31,2% dan swing voters 6,2%. Sedangkan hasil survey versi Barometer Suara Indonesia (BSI) justru menempatkan pasangan calon Rajiun – La Pili sebagai pemenang dengan angka keterpilihan 42,50 %, pasangan Rusman – Bahrun 36,36 % dan swing voters 21,14%.

“Sekarang publik diperhadapkan dengan dua hasil survei yang berbeda, antara HI dan BSI. Kita kembalikan ke publik untuk menilai, hasil survei lembaga mana yang lebih realistis, apakah HI atau BSI,” ucap Wahidin.

Dirinya pun berpesan kepada seluruh masyarakat Muna, khususnya pendukung paslon Rapi untuk tidak terpengaruh dengan hasil survei HI tersebut. (b)

Kontributor: Kasman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini