Kematian Pegawai Bapas Baubau Dinilai Janggal, Keluarga Lapor Polisi

Kematian Pegawai Bapas Baubau Dinilai Janggal, Keluarga Lapor Polisi
Kakak almarhum Ismawati bernama Yawaluddin menunjukan beberapa foto adiknya disebuah warkop di kendari. (M9/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI- Peristiwa meninggalnya pegawai Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau, Ismawati (30) pada 8 Oktober 2020 lalu dinilai janggal oleh keluarganya sebab terdapat lebam di beberapa bagian tubuhnya. Hal itu diketahui keluarga saat jenazah akan dimandikan.

Bagian telinga dan bahu serta beberapa tubuh lainnya mengalami memar sehingga keluarga mencurigai almarhum diduga meninggal akibat tindak kekerasan. Keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurut kakak Ismawati, Yawaluddin (40), adiknya itu meninggal di Rumah Sakit Siloam Baubau pada Kamis (8/10/2020) setelah menjalani perawatan selama kurang lebih satu minggu. Berdasarkan hasil diagnosis dokter, Ismawati meninggal akibat pendarahan subdural atau keadaan di mana kepala mengalami cedera yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

“Awalnya saya dihubungi sang suami, Gustaf Afandi Pieter, katanya Ismawati dirawat di rumah sakit setelah terjatuh dan tak sadarkan diri serta mengeluarkan air kencing saat terbangun kaget. Iparku itu sempat memegang denyut nadi Ismawati tapi sudah tidak ada,” ungkap Yawaluddin di sebuah warkop di Kendari belum lama ini.

Mendapat kabar buruk itu, lanjut Yawaluddin, Ia langsung bertolak dari Kendari menuju Bau-Bau untuk memastikan kondisi adiknya. Namun setiba di rumah sakit dia dan ibunya serta kerabat lain tidak diizinkan masuk oleh iparnya tersebut dengan alasan pihak rumah sakit membatasi jumlah pengunjung selama masa pandemi Covid-19.

“Kami baru berhasil menemui almarhum saat sudah dalam keadaan kritis. Di ruang perawatan terlihat dokter sedang memberi bantuan pernapasan dengan menekan bagian dada tapi nyawanya tidak dapat tertolong,” ucapnya.

Usai dinyatakan meninggal, jasad Ismawati lalu dibawa di Kendari untuk dimakamkan di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari. Kini kasus kematiannya sedang diselidiki oleh pihak Polda Sultra, sesuai laporan pengaduan keluarga atas nama Yawaluddin, tertanggal 12 November 2020.

“Benar dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum), sekarang masih dalam tahap penyelidikan. Enam orang saksi sudah dimintai keterangan, di antaranya saksi ahli dari kesehatan,” kata Humas Polda, AKBP Ferry Walintukan di kantornya, Jumat (22/1/2021).

Ferry menambahkan, penyidik juga sudah melaksanakan gelar perkara di Baubau. Giat itu merupakan bagian dari tahapan penyelidikan.

“Sudah gelar perkara tapi hasilnya belum bisa disampaikan karena masih dalam tahap penyelidikan belum penyidikan,” tandasnya. (B)

 


Penulis : M9
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini