ZONASULTRA.COM,KENDARI– Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Kendari tahun 2024 dinilai membuka peluang bagi figur baru bermunculan. Padahal apabila mengikuti sisa masa jabatan pemerintahan saat ini, Pilwali Kendari harusnya digelar tahun 2023.
Kondisi ini kata Pengamat Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Najib Husain mengatakan, kondisi tersebut menjadikan pertarungan Pilwali kian sengit bahkan sulit untuk diprediksi siapa yang akan maju dan membuka peluang terbuka bagi figur lain.
Rencana pengunduran itu juga bisa digunakan sebagai ruang oleh semua calon untuk memperlihatkan kemampuannya, kelebihannya, serta memaparkan apa yang kemudian menjadi visi dan misi mereka nantinya dalam membangun Kota Kendari ke depan.
“Hal ini perlu dilakukan, agar dalam waktu dua tahun ini.Para calon tersebut dapat meyakinkan partai politik. Bahkan, mereka juga bisa, dalam waktu dua tahun ini, berhubung kota Kendari sudah lama tidak ada calon independen, mereka bisa berkoalisi dengan meyakinkan masyarakat agar menjadi usungan sebagai calon independen dari masyarakat,” ungkap Najib saat dijumpai di ruangannya, Senin, (8/2/2021).
Ia memprediksi Pilwali Kota Kendari 2024 mendatang akan banyak melahirkan figur-figur berkompeten salah satunya figur independen.
Selain itu, Pilwali 2024 akan menjadi kompetisi yang sehat. Karena, mereka (calon) akan berjuang dengan keras untuk mendapatkan dukungan suara rakyat untuk menaikan elektabilitasnya.
Adanya ruang yang cukup lama itu akan banyak memberikan modal elektabilitas bagi para figur yang akan tampil nantinya.
“Saya juga juga mengamati, ini akan menjadi pertarungan sengit karena diwaktu dua tahun ini, tentunya figur yang akan maju nantinya, akan mempersiapkan Segala sesuatunya dengan sangat matang,” tutup Najib. (b)