ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan warga mendatangi PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang terletak di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe pada Kamis (18/3/2021) lalu. Tujuannya untuk melakukan mediasi terkait lahan warga seluas 2.000 hektare yang masuk dalam izin usaha pertambangan (IUP) PT SCM.
Saat warga pemilik lahan itu tiba di lokasi, manajer perusahaan tidak ada di tempat. Salah satu petugas keamanan mengatakan pertemuan dipindahkan di Kantor Kecamatan Routa. Hal ini tidak sesuai dengan keinginan warga yang ingin bertemu di lokasi perusahaan.
Warga pun masuk dalam perusahan untuk ziarah kubur. Saat mereka istirahat dan menunggu mediasi yang dijanjikan pihak perusahaan, tiba-tiba komite (penghubung) dari pihak perusahaan bernama Hama datang melakukan pemukulan dan mengeluarkan senjata tajam (sajam).
Dari pantauan awak Zonasultra.Com, warga pemilik lahan sempat bersitegang dengan komite perusahaan yang melakukan pemukulan. Akhirnya korban pemukulan bisa ditenangkan sedangkan pelaku pemukulan diamankan beserta barang bukti oleh pihak kepolisian yang bertugas.
Pemilik lahan, Haji Cupe menjelaskan pada 28 Februari 2021 lalu pihak keluarga menghubungi pihak perusahan untuk dilakukan pertemuan di PT SCM tanggal 18 Maret 2021 melalui manajer perusahan bernama Wagimin Sastrarahadi. Wagimin berjanji akan menfasilitasi pertemuan di PT SCM pada tanggal yang ditentukan.
“Namun pada tanggal 15 Maret 2021 Wagimin mengubungi pihak keluarga, pertemuan dipindahkan di kantor kecamatan atas arahan Pemerintah Kecamatan Routa. Pihak keluarga mengatakan tidak akan melakukan pertemuan di kecamatan melainkan tetap akan ke PT SCM,” jelas Haji Cupe.
Haji Cupe menambahkan pihaknya sudah beberapa kali menghubungi pihak perusahaan namun tidak ada tanggapan. Dia berjanji akan membawa masalah ini sampai ke proses hukum.
Pihak keluarga Haji Cupe pun mendirikan kemah di tanah milik mereka itu untuk menunggu akan diadakan mediasi dengan pihak perusahan yang dijanjikan Kapolsek Rauta. Namun sampai Jumat 19 Maret 2021 pihak perusahan tidak pernah menemui pihak keluarga.
Masih pada 19 Februari 2021 kemarin, Polres Konawe datang di lokasi perusahaan untuk melakukan pengamanan. Kabag OPS Polres Konawe, Urva mengatakan pihaknya mendapat informasi akan terjadi penyerangan yang dilakukan oleh pihak Hama ke pemilik lahan sehingga menurunkan personel Polres untuk dilakukan pengamanan.
“Secepat mungkin kami ke lokasi untuk melakukan antisipasi supaya tidak terjadi kekacauan antara dua bela pihak,” ungkap Ulva.
Jurnalis Zonasultra.com masih terus berupaya menghubungi pihak perusahan PT SCM terkait masalah tersebut, namun belum ada respon. Sedangkan Kapolsek Routa tidak memberikan tanggapan terkait aksi pemukulan. (C)
Isi berita salah. yg datang bukan warga Konawe tapi warga kec. Towuti Luwu timur sulsel
Komentar anda akan sy teruskan ke groub redaksi kami
Di kaji baik2 dulu fakta dan isi bertanya, jgn asal terbitkan. Terkait pemukulan secara tiba2 itu tidak benar,
Dan puluhan warga yg datang di pt scm itu bukan warga sultra, mereka datang dan merusak Pasilitas yg ada serta membakar jembatan
Iya betul kata dari Aswan, berita ini isinya salah dan mereka yg datang mendemo bukan warga Konawe tetapi diluar daerah konawe bahkan pendemo itu merusak fasilitas desa lalomerui, jadi kami yang tinggal/warga didesa lalomerui sangat meresahkan bagi kami dengan adanya kejadian pendemo anarkis, apa lagi dengan adanya berita ini yang isinya jauh berbeda dengan faktanya.. kalau untuk memperjelas kejadian dan bukti kerusakan didesa lalomerui mungkin lebih baik langsung ke tempat kejadian supaya isi beritanya tidak salah, yang kami takutkan berita ini tersebar luas. Bisa-bisa yang membacanya terprovokasi dan kami tidak mau ada lagi pendemo seperti kejadian kemarin, merusak fasilitas yang ada didesa..