Penuhi Permintaan Warga, Satgas TMMD di Koltim Budidaya Ikan Air Tawar

Penuhi Permintaan Warga, Satgas TMMD di Koltim Budidaya Ikan Air Tawar
TMMD KOLTIM - Anggota Satgas TMMD bersama masyarakat bekerja sama membangun bioflok di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Koltim. TMMD KODIM 1412 Kolaka tahun 2021. (FOTO: M18/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Satgas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 memenuhi permintaan masyarakat Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan budidaya ikan air tawar menggunakan teknik bioflok.

Budidaya ikan air tawar ini sekaligus menjadi sasaran tambahan dalam program TMMD ke-111 di daerah itu.

Diketahui, wilayah Kecamatan Aere tidak memiliki lautan, namun masyarakat di daerah itu sangat suka mengonsumsi ikan.

Pembangunan bioflok tersebut berlokasi di dekat rumah kepala Desa Pekorea, dan proses pembangunannya diawasi langsung oleh Hasbi Tampi, ASN di Dinas Perikanan Kolaka.

Hasbi Tampi menjelaskan tentang target pembuatan bioflok dan bahan yang digunakan.

“Ini besinya dari wiremesh sudah berbentuk memang sisa pengelasan untuk penyambungan lingkaran rangka kolam. Terpalnya dari campuran karet jadi elastis, bukan seperti terpal biasa. Ini bisa bertahan empat sampai lima tahun, tapi kalau dirawat bisa bertahan lebih lama. Nanti untuk di bioflok ini kita akan budidaya ikan nila. Awalnya sih lele, kan ini wadahnya agak sempit kalau lele bisa ditebar agak padat, dibandingkan jenis ikan air tawar lain,” terang Hasbi Tampi ditemui di lokasi pembangunan bioflok, Sabtu (10/7/2021).

Target awal pembangunan sebanyak 10 flok (wadah), namun kata Hasbi, jika dibangun 10 flok maka tidak akan cukup area pada saat panen, sehingga dibuat hanya delapan flok.

Ibu Desa Pekorea, Hj. Cahaya juga menjelaskan hasil panennya sebagian akan dikonsumsi oleh warga dan sebagian lagi akan dijual.

“Nanti biofloknya akan ada pengurusnya tersendiri yang akan menjaga dan merawatnya nanti. Hasil panen dari ikan dengan sistem bioflok ini, nanti ya kita konsumsi untuk warga desa. Selebihnya kita akan pikirkan untuk dijual,” kata Hj. Cahaya. (b)

 


Penulis: M18
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini