ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme terbukti secara langsung dapat meningkatkan nilai produktivitas ikan, khususnya ikan air tawar.
Teknik ini juga sangat terkenal di kalangan peternak lele dan ikan nila dengan nama bioflok. Selain dapat menggenjot produktivitas panen lebih tinggi, bioflok juga dapat menekan penggunaan lahan tidak terlalu luas dan hemat air.
Sistem inilah yang telah dibangun oleh Satgas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 Kodim 1412 Kolaka di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mengingat di daerah Kecamatan Aere, sama sekali tidak memiliki wilayah lautan. Budidaya ikan bioflok ini dikerjakan di lahan ukuran 12×14 meter.
Dalam lahan yang dihibahkan oleh warga Desa Pekorea tersebut, masyarakat bersama Satgas TMMD Kodim 1412/Kolaka akan membuat delapan wadah yang berukuran 2,5 meter persegi masing-masing akam ditebar ribuan ikan nila.
Instruktur bioflok Desa Pekorea Hasbi Tampi mengatakan, sistem kultur terkendali tersebut dapat menampung sebanyak 400 sampai 500 ikan nila.
Sementara Kepala Desa Pekorea Hj. Cahaya mengatakan, budidaya ikan air tawar yang dibangun Satgas TMMD ke-111 Kodim Kolaka akan dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh warga.
“Hasil panen dari ikan dengan sistem bioflok ini nantinya kita konsumsi untuk warga desa, selebihnya kita akan pikirkan untuk jual. Kami juga berterima kasih kepada bapak Dandim Kodim 1412/Kolaka, telah memenuhi permintaan dari masyarakat desa kami,” ucap Hj. Cahaya. (b)
Penulis: M18
Editor: Jumriati
