ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memprakirakan dalam tiga hari ke depan terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem di Sultra.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Sugeng Widarko mengatakan, hal tersebut dapat terjadi karena Sultra merupakan provinsi yang mempunyai wilayah daratan dan kepulauan, terletak di antara Teluk Bone pada bagian barat, Laut Banda pada bagian timur, dan Laut Flores pada bagian selatan.
“Posisi tersebut berdampak terhadap dinamika atmosfer yang bervariasi,” ucap Sugeng dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (13/8/2021).
Lanjutnya, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer hari ini, terpantau adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Sultra. Bersamaan dengan itu, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra, hingga lapisan 700 mb mencapai 70 sampai 90 persen.
Selain itu, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra, serta suhu muka laut yang hangat di sekitar Sultra terutama di wilayah Laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air yang mendukung pembentukan awan hujan di beberapa kabupaten di wilayah Sultra.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sultra memprakirakan dalam tiga hari ke depan terdapat potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut.
Tanggal 13 Agustus 2021 di wilayah Kendari, Konawe, Konawe Selatan (Konsel) Konawe Utara (Konut) Kolaka Timur (Koltim). Tanggal 14 Agustus 2021 nihil, serta tanggal 15 Agustus 2021 di wilayah Konawe Utara (Konut).
Sementara itu, potensi cuaca berupa angin kencang yang dapat mencapai kecepatan di atas 15 knot, sehingga berpotensi terjadi gelombang 1,25 sampai 2,5 meter (kategori gelombang sedang) terjadi di wilayah perairan Banggai bagian selatan, perairan Teluk Tolo bagian barat dan timur, Perairan Manui Kendari bagian barat, perairan Baubau bagian utara, perairan Baubau bagian selatan, perairan utara Wakatobi dan perairan selatan Wakatobi.
Serta tinggi gelombang 2,5 sampai 4,0 meter (kategori gelombang tinggi) terjadi di wilayah perairan Manui Kendari bagian timur, Laut Banda Timur Sultra bagian utara, timur, brat, dan selatan.
Oleh karena itu, BMKG Sultra mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada, khususnya akan dampak curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Serta harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi (Perairan Manui Kendari dan Laut Banda Timur Sultra) agar tetap selalu waspada. (a)
Penulis: M11
Editor: Jumriati