ZONASULTRA.COM, KENDARI– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim kemarau terjadi di awal Juli hingga Agustus 2021 di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Awal musim kemarau 2021 di Sultra pada umumnya mundur dari rata-rata normalnya.
Wilayah Sultra yang masuk awal musim kemarau yakni Bombana, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kendari, Konawe Kepulauan, Buton Tengah, Muna, Muna Barat, Baubau, Buton Selatan, Buton Utara, dan Wakatobi.
Kepala Stasiun Klimatologi Konawe Selatan Ari Yunatas menjelaskan bahwa Sultra bagian utara yang merupakan wilayah Non ZOM, jumlah curah hujan selama periode Juli hingga Agustus 2021 diprakirakan berkisar antara 1.001 sampai 1.500 milimeter.
Sifat curah hujan pada musim kemarau tahun 2021 di Sultra pada umumnya normal hingga atas normal. Namun dalam skala harian kondisi cuaca sangat fluktuatif.
“Ini masih masa peralihan atau masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, jadi potensi hujan masih tinggi. Nanti masuk bulan Agustus kita masuk awal musim kemarau dan tidak ada fenomena baik lanina dan elnino jadi normal musim kemarau tahun ini,” ucap Ari Yunatas melalui pesan WhatsApp, pada Jumat (23/7/2021).
Selain itu, di masa transisi perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem yang sering terjadi, seperti potensi terjadinya puting beliung, hujan lebat disertai angin kencang dan guntur dengan durasi pendek.
Ia menambahkan, bahwa dampak yang akan terjadi adalah akan kekurangan air pada tanaman, rusaknya komoditas tanaman tertentu akibat kering yang berkepanjangan.
Kondisi di atas berpotensi menyebabkan terjadinya gagal panen yang dapat menyebabkan menurunnya produksi pertanian tertentu dan pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga. (B)